Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
A BATTLE INSIDE YOUR HEART

A BATTLE INSIDE YOUR HEART

Pada zaman dahulu permusuhan GOODNESS dan EVIL masih berlangsung sampai hari ini. Dari semua kejahatan Evil musnah semua, dan tersisa 6 kejahatan besar yang berjaya sampai saat ini adalah: Lust: Hawa nafsu, Glutton: Kerakusan, Levy: Iri hati, Golliath: Putus asa, Nest: Malas, Falky: Kedengkian.

Si Levy merasa dia tidak dipedulikan lagi oleh saudara-saudaranya. Lalu, Levy memutuskan untuk pergi ke dunia manusia secara langsung. Malam harinya dia pun berubah menjadi anak-anak. Dia pun masih bingung ingin pergi kemana. Akhirnya, dia memutuskan untuk tidur di sebuah bangku.

Pagi harinya, dia dibangunkan oleh seseorang.

“Cepat pulang ke rumah!, jangan membuat orang tuamu khawatir”, teriak orang itu sambil menyuruh pulang lalu pergi.

“Pulang? Orang tua? Rumah?”, tanyanya dalam hati.

“Ya, menurut buku yang kubaca, rumah itu tempat tinggal manusia dan orang tua… Aaakh!, lebih baik aku pergi membeli rumah.”, gumamnya.

Sesaat kemudian, Levy pergi berkeliling mencari orang yang menjual rumah. Saat bertemu dengan orang yang memberinya brosur bergambar bermacam rupa rumah, dia pun bingung.

“Ini berapa harganya?”, tanya Levy kepada orang itu, mungkin dia penjualnya,

“Bukannya kamu masih kecil, tapi beli rumah sendiri?, kau orang kaya ya?”, tanya penjual kepada Levy.

“Anak kecil? umurku ini sudah ribuan tahun tahu!”, kata Levy dalam hati.

Saat melihat ke cermin, dia kaget melihat wujudnya yang seperti anak kecil.

“Ooh itu, aku disuruh papa beli rumah, soalnya kami baru pindah kota”, kata Levy sombong. Saat melihat aura IRI HATI dari penjual itu kuat, lalu Levy berkata LEVIOUS REMATUS! sambil menunjuk si penjual. Dalam sekejap aura sang penjual menjadi besar.

“Aku iri kepada kehidupanmu yang kaya raya, sedangkan aku hanya tinggal di rumah yang pas-pasan!” katanya kesal.

“Kenapa kau kesal? Iri denganku? Sedangkan aku iri dengan kehidupanmu yang pas-pasan” kata Levy sombong.

”APA!!!, kau ini mengejekku, hah!?” teriaknya.

“Tolong!, paman ini kasar!”, teriak Levy berpura-pura.

“Apa yang kau lakukan, nak?”, katanya ketakutan

“Aku hanya menelpon papa saja”, katanya santai sambil menunjukkan layar hp milik penjual tersebut.

“Hei sejak kapan hpku ada pada tanganmu!”, katanya panik.

Levy diam. Beberapa saat kemudian saat mereka diam datanglah seseorang mendekat. Dia langsung menyodorkan sekoper uang. Si penjual menerima uang yang diberikan oleh orang yang dikira ayah Levy. Dia sebenarnya anak buah Levy yang menyamar menjadi ayahnya Levy.

“Bagus Clownly”, kata Levy memuji Clownly sesaat setelah meninggalkan si penjual.

“Hehe, ayo cari poin yang lebih banyak lagi.”, katanya mengajak Levy.

“Tapi, ini sudah malam”, katanya malas.

“Kakak takut?”, katanya mengejek.

“Nggak mungkinlah!”, katanya mengelak,

“Iya sih kak!”.

Pagi harinya…

”Hoam!” kata Levy yang baru bangun tidur.

“Hmm… kira-kira aku harus mengumpulkan berapa poin ya agar bisa mencetak uang untuk membeli seluruh isi rumah ini?”

Setelah berpikir sejenak dia melangkah pergi dari rumahnya. Tak berapa lama, Levy mendapatkan mangsa, seseorang yang dapat diperdaya agar mendapatkan poin.

“Yes… auranya sudah besar!, sedikit lagi…sedikit lagi…, HAH!!, kenapa, kenapa, AURANYA BERUBAH!!!”, teriaknya panik.

“TIDAAK!!!, poinku…”, “Hah?, siapa itu?, aku harus mengejarnya!”, Levy berlari secepat kilat. Saat menangkapnya, piker Levy pun berputar.

”HEI!”, “Hah?”, kata orang itu,

“Siapa kau!!”, teriak Levy.

“Mari kita bicara baik-baik sambil minum teh”, sambutnya.

“Hei siapa kau sebenarnya!?”, sergap Levy.

“Aku Kindness, aku tetap ada setelah satu abad setelah perang Evil dan Goodness”, jawabnya pelan.

“Ternyata……..Kau, KINDNESS!!!”, Levy mengernyitkan dahinya. “Jadi, kau masih ada? Beruntungnya aku dapat bertemu denganmu. Tapi aku tetap tidak akan patah semangat.”

“Untuk apa?”, sergah Kindness.

“Aku? Untuk apa? Ya menyebar virus IRI HATI”, tukas Levy ketus.

“Baiklah, tapi ingat…aku selalu ada di hati setiap orang.

:

(Karya: Ahmad Irhan Fauzi)

Semoga bisa diabadikan menjadi buku kumpulan cerpen sebagai pengingat mereka bahwa sesungguhnya mereka punya kelebihan dari setiap kekurangannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Lust: Hawa nafsu, Glutton: Kerakusan, Levy: Iri hati, Golliath: Putus asa, Nest: Malas, Falky: Kedengkian." Ceritanya menginspirasi untuk dikembangkan nih bu.

30 Jun
Balas

siap pak

30 Jun

bagus bu ceritanya

01 Jul
Balas

Dari dongeng macedonia ya

30 Jun
Balas

Makasih bu,,bisa jadi terinspirasi suatu bacaan bu,,,karena di rumah saya tidak punya sumber tentang dongeng itu, bisa jadi dia dapatkan di luar. Dengan begini saya juga harus selektif dan selalu waspada

30 Jun

Seven : pride, gluttony, wrath, sloth, envy, greed, lust.

30 Jun
Balas

Makasih bu. tapi..seven ya? nanti saya tanya anak saya,

30 Jun



search

New Post