Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Bawang Vs Transformer

Anak Bawang Vs Transformer

Mengapa ada sebutan anak bawang? Ada juga yang sering menyebut anak bau kencur. Kok jadi ingat mbok jamu, ya. Jangan sampai ada anak kunyit, laos dan jahe.

Anak yang sudah masuk daftar hadir, apalagi sudah punya NIS, tentu bukan anak bawang lagi. Apa hanya karena usia mereka harus menyandang sebutan itu? Atau karena mereka berbeda dari yang lainnya? eksklusif atau inklusif. Apapun anak kita, mereka semua titipan, AMANAH, yang harus diperlakukan sebaik-baiknya sebagaimana Allah menciptakan mereka dengan kodrat dan takdir yang melekat pada mereka.

Namun, di sini saya tidak membahas anak bawang sebagaimana arti kiasan. Anak bawang selalu punya kelebihan. Keistimewaan mereka itulah yang mengantar mereka pada tahap dimana mereka dipertemukan kita dalam kelas.

Anak bawang itulah yang saya bawa ke dalam kelas. Sekedar menjelaskan hal yang sederhana namun bukan dalam bahasa sehari-hari, maka saya perlu membawa benda yang serupa atau paling tidak mirip. Saya memberikan teks TULIP dalam bahasa Inggris. Di dalamnya membahas cara membudidayakannya. Karena anak-anak tak pernah melihat seperti apa TULIP itu, maka dengan ringan hati saya bawakan satu tanaman dalam pot di depan kelas mereka.

GGGRRRRRRRHHH...meledaklah tawa mereka. Mereka melihat saya sebagai guru Bahasa Inggris, lalu mengapa harus bawa-bawa tanaman segala? Itu namanya real object. Itu akan sangat membantu. Tulip mirip dengan bunga Bakung atau Lili. Jadi untuk menjelaskan sesuatu yang belum pernah dilihat anak-anak secara langsung, kita bisa mencari padanannya. Seperti halnya kita menjelaskan suatu hal dengan menggunakan analogi.

Bahasa Inggris tak seharusnyalah menjadi anak bawang di sekolah. Kids zaman now sudah tak asing dengan bahasa asing ini. Mereka pandai menyanyikan banyak lagu asing daripada gurunya. Namun, kadang kemampuan menghafal lagu itu tak menjamin mereka senang dengan pelajarannya. Ini menjadi tantangan saya dan teman sesama guru Bahasa Inggris lainnya.

Suatu hari, saya menagih tugas mereka untuk berbicara. Saat itu temanya "Go Green". Jauh hari sebelumnya saya mengajak mereka googling di lab.komputer. Mereka bisa menemukan artikel singkat tentang tema sambil mendengarkan lagu, berbahasa Inggris tentunya. Petunjuk yang sangat jelas, menurut saya, sudah saya berikan. Mereka bebas berekspresi sesuai dengan jenis teks yang mereka pilih, diantaranya:

Report; mereka harus membuat deskripsi singkat tentang makna, kemudian sebab-akibat, dan menyertakan langkah nyata yang bisa diterapkan dalam keseharian. Descriptive; siswa memilih satu objek (benda atau tempat) yang dapat digambarkan ciri-cirinya dan yang ada hubungannya dengan tema. Recount; siswa dapat menceritakan kejadian yang dialami atau dilihat (melalui media massa) yang berhubungan dengan tema. Procedure; siswa dapat menjelaskan prosedur melakukan sesuatu yang berhubungan dengan langkah nyata dalam mewujudkan Go Green. Poem; siswa membacakan dan memaknai puisi karya orang lain atau karya sendiri.

Waktu satu minggu saya berikan untuk mempersiapkan. Namun, untuk membangkitkan kepercayaan diri mereka sangat sulit. Terbukti, hanya separo dari total siswa dalam satu kelas yang mau "ngomong" lebih dulu. Lebih cepat lebih baik, jelas sebagian dari mereka karena tidak akan mengganggu konsentrasi pada pelajaran lainnya.

Jauh dari target, akhirnya saya lompat ke pelajaran sebelumnya. Mereka belajar tentang transformator. Dengan diskusi singkat, saya pun mengajak mereka membahas tentang "transformer". Kebetulan dalam materi juga menggunakan istilah "up" dan "down". Saya pun mengajak mereka menjelaskan dengan bahasa Inggris. Beberapa langsung "down", karena merasa kesulitan dalam IPA. Akan tetapi, setelah berjalan, kata "transformer" dapat menjadi jembatan untuk membawa anak-anak mau berbicara.

Akhirnya, saya ajak mereka menyimpulkan sendiri apa, untuk apa, dan bagaimana belajar Bahasa Inggris. Mereka tersenyum saat saya bisa membawa semua mata pelajaran ke dalam Bahasa Inggris. Segala hal yang terdekat dengan lingkungan anak-anak (siswa) menjadi sarana terbaik untuk belajar bersama.

TerimakasihSiswa#TerimakasihGuru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post