BERKAT
"Ayo murak berkat" (ayo makan oleh-oleh syukuran) ucap Mbahkung Adi, kakek gadis kecil Naya. Begitu girang gadis cilik ini menerima buah tangan dari syukuran.
Berkat biasanya berupa nasi gurih (uduk) dengan ayam lodho dan serundeng. Makanan ini dibungkus dengan daun atau "besek". Namun, sekarang warga lebih memilih menggunakan keranjang plastik sejenis tempat nasi untuk menempatkan berkat ini. Ada jenis makanan lain yang biasanya ada di dalam besek ini. Jadah, jenang, apem, karuk, wajik, punten, jongkong, singkong atau umbi rebus, atau kadang ketupat, nagasari dan lemper. Jenis kue modern lainnya juga sering menjadi pilihan karena ada banyak warga yang menawarkan jasa catering atau snack box.
Kenapa disebut *berkat*?
Warga selalu berharap dengan mendapatkan dan menikmati makanan "berkat" bersama anggota keluarga, maka seluruh anggota akan memdapat berkah dari doa bersama. Doa bersama dilakukan di rumah pemilik hajat yang mengadakan syukuran dan berbagi berkat kepada tamu undangan. Tamu undangan ini adalah keluarga dan para tetangga.
"Mbah Ji syukuran sunatan putu lanang." Terangnya kepada Mbahti.
"Lha jare liburan nang Suroboyo?"
"Wingi bengi mulih disusul paklike."
"Krungu akeh kancane sing sunat, pengin melu. Mumpung libur."
Musim sunatan musim syukuran. Jika dalam satu kampung ada 5 anak sebaya, maka dalam waktu dua minggu libur setidaknya akan dapat 5 berkat.
Bukankah Allah selalu melimpahkan berkah kepada hambaNya yang pandai bersyukur?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar sekali Bunda, banyak budaya daerah yang dilakukan berisi pesan yang baik untuk masyarakat, hingga munculkan ikatan silaturahim yang kuat karena ternyata berisi doa untuk minta berkah dan tanda syukur. Sejatinya budaya atau adat yang tidak bertentangan dengan hukum Allah diperbolehkan sesuai kaidah العادة المحكمة. Sukses selalu dan barakallah
Terimakasih Bu. Aamiin.