Biarkan saja dia bolos
Pernah bolos sekolah? Aku pernah merasakannya. Bebas rasanya terlepas dari kekangan guru yang tak enak ngajarnya.
Bagaimana jika itu terjadi kepada siswaku? Cukup sederhana aku menyikapinya.
Panggil saja dia lalu ajak bicara. Jika tak mau terbuka alasannya, aku akan berbagi cerita. Dulu, aku juga siswa yang punya rasa bosan, tak senang pelajaran ini dan itu, bahkan tak suka bapak ini atau ibu itu. Setelah tersenyum, dia tentu mau cerita. Buat perjanjian yang tidak merugikan kedua belah pihak. Jika dia bolos saat ada pelajaran bahasa Inggris hari itu, maka di pertemuan berikutnya dia bercerita secara lisan tentang kegiatannya selama dia bolos, tentunya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dia belajar beberapa hal: berani bicara di depan temannya (dan tanpa harus antri), mengulang materi Recount text lengkap dengan cause-effect, dan memberi input kepada temannya untuk belajar PEKA terhadap kesalahan pronunciation dan atau grammarnya. Saya pun bisa ambil nilai untuk dia secara transparan. Jika masih kurang greget, aku bisa menambah tugas, tetap sesuai dengan bidang yang disukainya. Jika dia lumayan bisa gambar, bolehlah aku memintanya buat karikatur atau komik pendek tentang Bolos Sekolah. Cukup ditempel di mading kelas, karyanya akan selalu jadi reminder terbaiknya. Jika dia gamer, ya cukuplah dia buat deskripsi singkat tentang game yang dia suka. Tentu banyak temannya yang melirik tulisan singkatnya.Menurutku, selama dia punya alasan Bolos sekolah, tahu konsekuensinya, dan dapat negative reward dari beberapa guru, maka persuasive approach tak boleh digantikan dengan physical one. Biarkan saja dia jika tak melebihi lima kali, meski batasnya 18x. Dia pasti akan belajar sesuatu dari keputusannya yang berimbas pada perilakunya.
Mungkin, Bapak/Ibu guru lain punya pendapat yang berbeda, yang kadang dipengaruhi oleh mood.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar