Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Di balik simulasi UNBK

Di balik simulasi UNBK

Simulasi UNBK perlu dilaksanakan di sekolah atau madrasah yang akan menyelenggarakan ujian berbasis komputer. Selain berfungsi untuk memantapkan kesiapan fasilitas ujian dari segi komputer dan server, kegiatan ini pun menjadi wajib sebagai pengenalan prosedur ujian yang benar kepada siswa.

Siswa, secara umum, sudah mengenal baik perkembangan teknologi. Akan tetapi tak sedikit dari mereka yang belum terbiasa dengan komputer. Mengapa? Siswa banyak berinteraksi dengan telpon seluler, android, masing-masing yang fiturnya berbeda dengan PC (personal computer).

Lebih jauh, kegiatan simulasi ini bertujuan untuk menanamkan kepercayaan diri kepada siswa. Dengan UNBK, siswa akan mendapat soal yang berbeda dengan teman mereka meski mereka duduk berdampingan, berdekatan, bahkan kadang jarak pun tak menjadi masalah untuk mereka memanfaatkan bertanya atau melihat jawaban teman. Sistem soal paket yang kadang muncul perbedaan hanya pada urutan opsi jawaban sudah pula dikenal baik oleh siswa, terutama mereka yang di lingkungan belajarnya telah menggunakan CBT dalam penilaian harian. Dengan memahami sistem ini, siswa sangat diharapkan agar belajar lebih giat untuk mempwrsiapkan diri. Bukan karena mereka harus menghadapi soal yang berbeda, namun lebih penting mereka harus belajar memahami kekurangan dan kelebihan dirri mereka sendiri.

Dibalik tujuan baik dari simulasi ini, kenyataan di lapangan ada sesuatu yang janggal yang menimbulkan kebingungan siswa. Beberapa di antara soal yang muncul dalam paket simulasi UNBK ini tidak ada keterkaitan antara teks yang disajikan dengan pertanyaan yang diberikan. Meski ini baru ditemukan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, namun masalah ini selayaknya menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara, terutama bagian penyusun atau penyediaan soal. Begitu juga dengan acuan kurikulum yang digunakan, KTSP atau kurikulum 2013, mengingat soal matematika yang muncul adalah dari KTSP. Selain itu, meski belum ada kejelasan apakah hasil simulasi ini akan dikembalikan kepada sekolah/madrasah, masalah soal ini hendaknya menjadi pertimbangan untuk perbaikan siatem ke depannya.

Jika tidak ada solusi atau klarifikasi dari permasalahan ini, memang tidak sulit bagi guru untuk memberikan penjelasan kepada siswa, terutama mereka yang kreatif dan cerdas. Bukan guru mengelak dengan mengatakan bahwa itu kesalahan pembuat soal, akan tetapi guru mengajak mereka menemukan apa saja yang salah dari soal tersebut. Dengan kemampuan mereka menganalisa soal saja, siswa telah menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Sebagai kesimpulan, siapapun penyelenggara ujian, baik ujian internal, lokal, maupun nasional, sudah selayaknya melakukan uji coba awal materi dan soal kepada para ahli. Koreksi dan revisi akan memberikan hasil yang maksimal dan terbaik, sehingga anak-anak kita yang jenius sangat puas dengan soal yang mereka hadapi saat ujian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post