Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web

MBECEKNE vs MBENCEKNE

Meminjam istilah pak Eko Prasetyo "mbencekne", kata ini saya sandingkan dengan satu kata yang hampir sama, "mbecekne". Ada satu huruf yang membedakan arti dua kata itu.

Di wilayah Jawa, Jatim khususnya, banyak yang sudah mengenal kata "mbecek". Bukan "becek" yang artinya kotor dan berlumpur. Becek ini artinya perayaan. Jika ada yang tanya, "Budhal mbecek ora, Yu?" artinya orang tersebut sedang mengajak seseorang untuk datang ke sebuah hajatan yang diselenggarakan oleh orang lain, yang tentunya mereka kenal. Inti mereka datang memang mengucapkan selamat, apakah hajatan itu berupa pernikahan, sunatan, ulang tahun, atau acara berbagi kesenangan lainnya. Tapi, dibalik kedatangan mereka, ada satu selipan niat untuk memberikan amplop kepada tuan rumah.

Bukan grasi lho ya? Amplop ini adalah sumbangan jika tidak tertulis nama si pemberi. Artinya dia menyampaikan amplop dengan isi beberapa ribu di dalmnya murni untuk membantu. Jika pun suatu saat si tuan rumah akan memberikan amplop dengan isi yang kurang lebih sama, artinya dia dapat bonus. Rejeki tak kan kemana. Tapi, sering kali amplop itu bertuliskan dengan nama yang jelas seperti "mbah Gendut", bukan nama asli kan? Maksud menuliskan nama itu semata karena dia "mbecek", menyumbang dengan harapan suatu saat dia punya hajat maka amplop dengan sejumlah uang itu akan kembali juga kepadanya.

Nah, untuk tuan rumah yang tidak berniat "buka terop" untuk "becekan" mendapat amplop bertahtakan nama seseorang itu pada akhirnya sedikit "mbencekne". Bagaimana tidak? Dia harus merekap nama-nama yang sudah menyumbang beribu-ribu rupiah di hajatannya. Semakin "mbencekne" jika catatan itu hilang tatkala musim hajatan, sehingga dia lupa kepada siapa saja dia harus "mbecek" ulang.

Mbecek sing mbencekne.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post