Memaksa dengan cinta
Pengalaman.
Apa yang kita lihat, dengar, lakukan, dan rasakan adalah pengalaman. Sengaja atau tidak, setiap orang memilikinya. Baik atau buruk, tentu bukan karena pengalaman itu sangat mengesankan. Lebih pada cara memaknai setiap kejadian.
Anak-anak kita juga demikian. Memberikan pengalaman tak harus menunggu mereka meminta atau tanpa sengaja dapat bertemu dengan pengalaman. Kita harus sedikit tega. Kita Harus bisa memaksakan sesuatu yang dapat membangkitkan semangatnya untuk mencari tahu, memperoleh ilmu, dan mengambil hikmah suatu kejadian.
Contoh sederhana di rumah, menyapu dan mencuci piring bukan hal yang tabu dilakukan anak laki-laki. Kegiatan seperti ini malah harus dibiasakan. Saya membiarkan anak berangkat sekolah dengan bersepeda berarti memberikan pembelajaran buat mereka. Mereka belajar menjadi pengguna jalan yang baik yang memahami adab di jalan. Tak hanya itu, mereka akan selalu berhati-hati dengan mengenal rambu-rambu.
Berpanas dan berpeluh menunjukkan bukti kerasnya usaha. Saat tiba di sekolah bertemu teman, seketika hilang rasa lelahnya. Demikian halnya saat tiba di rumah. Menemukan segelas air dingin dan meminumnya bukan untuk menghilangkan haus, tetapi untuk belajar tentang kesehatan. Dehidrasi dapat disebabkan banyak hal, sehingga mereka paham apa yang seharusnya dilakukan.
Membaca untuk memahami dan menghafal berbeda tujuannya. Saat membaca untuk menghafal, anak-anak hanya mengerti sedikit hal. Namun, saat anak punya keinginan kuat untuk memahami sesuatu, tanpa menghafal, mereka akan mudah menjelaskan. Tidaklah salah guru kita dulu juga menyuruh kita menghafal. menghafal adalah salah satu cara untuk memahami.
Memaksa tapi lembut? Memaksa dengan cinta, Bagaimana caranya?
Suatu kesalahan jika kita memaksakan kehendak kita kepada orang lain, termasuk anak-anak kita. Cara sederhana yang membuat mereka mau mengikuti kita adalah menunjukkan contoh yang benar, atau memberikan perbandingan yang dapat membuka pemikiran mereka untuk melihat dan memilih mana yang baik. Selain itu, kita dapat memberikan reward saat dia sudah melakukan hal terbaiknya. Hal ini tentunya lebih baik jika kita sudah membuat perjanjian sebelumnya. Punishment dapat pula ditawarkan untuk memaksa mereka bekerja cepat. Hukuman tidak sepenuhnya menjadi alat untuk memaksa seseorang berubah. Hukuman dapat berfungsi sebagai cambuk, motivasi, untuk selalu berkembang. Namun, hukuman alami menjadi pilihan terbaik. Apakah itu hukuman alami? Konsekuensi dari kecerobohan nemun bukan kita yang memberikan.
Pemahaman seperti ini yang perlu kita lakukan berulang-ulang baik kepada diri kita sendiri juga anak-anak kita.
Kembali ke alam. Alam sudah menawarkan angin sebagai penawar panas dan terik. Namun, kita jarang mengingatkan anak-anak untuk berangin-angin sehingga keringat kita kering. Kebanyakan mereka memilih lari ke kamar dan menghidupkan AC atau kipas angin. Kesejukan buatan ini tidak selamanya bagus untuk mereka, juga kita.
Mari belajar memaksakan diri. Dengan memahami segala resikonya, kita sudah berlaku lembut terhadap diri kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya suka dengan kalimat, "alam sudah menawarkan angin sebagai penawar panas dan terik". TOP dah
Harus dipaksa agar biasa..