Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menulis, menyenangkan hatiku

Menulis, menyenangkan hatiku

Apa hubungan gambar bunga mawar dengan menulis? Gambar mawar ini mengingatkan saya pada pesan Pakleck Murman, menulis dengan teknik bunga mawar.

Foto itu adalah mawar di depan rumahku. Bukan karena saya suka mawar karena harum dan keindahannya, tetapi saya lebih menghargainya manfaatnya. Mawar dan tanaman lain memberi oksigen yang cukup kepada keluarga saya.

Tahukah kita? Jika ada satu pohon besar di halaman rumah kita, dia akan memberi manfaat sejauh 1 km di sekitarnya. Dengan bekal sedikit pengetahuan ini, saya bertekad tetap memelihara apapun yang tumbuh di halaman rumah. Meski tidak lebar, beberapa pohon dapat tumbuh subur di sana. Saya pun memberikan air cucian beras untuk mereka.

Menulis pun sama. Saya tidak punya ide secemerlang penulis hebat. Saya sekedar menuliskan pengalaman saya. Jika ada yang mempunyai pengalaman yang sama, saya bersyukur saya punya teman "senasib". Jika belum, semoga memberi menfaat bagi yang lain. Mungkin tidak berguna bagi pembaca, tapi bisa jadi diperlukan oleh orang lain di sekitar pembaca.

Dengan menulis, saya merasa lebih senang. Saya bukan orang yang cakap berbicara. Suara saya tidak selantang mereka yang pandai berpidato, berorasi, atau sekedar berbincang dan sedikit berdebat dengan kawan. Saya lebih bebas menyampaikan melalui tulisan. Saya cukup puas membuat mereka yang pintar bicara akan merasa tersaingi karena ada tulisan saya di jurnal atau prosiding.

Menulis status di BB, Wa, atau Facebook pun saya lakukan. Namun, bukan sekedar untuk mengunggah foto untuk pamer dan menulis beberapa kesan tentang foto tersebut. Saya berusaha menulis yang dapat saya gunakan untuk memotivasi diri saya dan menjadi cermin perilaku saya. Saya tidak suka menuliskan komentar yang menyinggung orang lain karena saya selalu mencoba merefleksikan pada diri sendiri.

Jika diam itu emas, maka diam untuk menulis adalah berlian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Suka sekali saya dengan ungkapan itu. Diam untuk menulis. Beul, Bu. Daripada menghambur kata-kata lisan yang tidak berbekas.

02 Aug
Balas

"Jika diam itu emas, maka diam untuk menulis adalah berlian." Keren bu.

17 May
Balas

mksh pak

18 May



search

New Post