Rindu
Merindu meluluhkan sendi hidup
Bagai tubuh tanpa rangka
Terkulai lemah jaringan teronggok menyampah
Ibarat sistem nan rusak tanpa jantung pemompa
Berhenti kaku dan membeku biru
Seperti paru tak berkembang tanpa oksigen menyapa
Tapi
Dalam doa, tulang itu kembali tersusun
Dalam setiap kata, jantung itu kembali berdetak
Dalam setiap harap, napas itu kembali berhembus
Senyum itu menggugah kekuatan
Senyum itu simbol kesederhanaan
Senyum itu menuntun kedamaian
Rindu
Kupeluk dirimu dalam doa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu bagai belati yang bisa menikam jiwa, tapi di balik rindu ada kekuatan dahsyat yang sanggup menuntun hati bergerak menuju cahya Illahi. Cahya itu bersinar dan berkobar lalu menerangi tubuh rapuh jadi benderang. Jika hati telah tergerak, semua jadi mudah dan indah, karena rindu bila dikelola dengan bijak akan jadi penggerak "menjadi lebih baik". Salam puisi, aku suka puisi bu, karena dengan puisi jiwaku menggebu.
Terimakasih bu... Salam kenal. Ini pun trtulis krn mimpi brtemu anak lanang.
Rindu satu kata berjuta rasa, eit Salam kenal dan barakallah
Salam kenal bu.. Aamiin.. Smg semua berkah