Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu

Merindu meluluhkan sendi hidup

Bagai tubuh tanpa rangka

Terkulai lemah jaringan teronggok menyampah

Ibarat sistem nan rusak tanpa jantung pemompa

Berhenti kaku dan membeku biru

Seperti paru tak berkembang tanpa oksigen menyapa

Tapi

Dalam doa, tulang itu kembali tersusun

Dalam setiap kata, jantung itu kembali berdetak

Dalam setiap harap, napas itu kembali berhembus

Senyum itu menggugah kekuatan

Senyum itu simbol kesederhanaan

Senyum itu menuntun kedamaian

Rindu

Kupeluk dirimu dalam doa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rindu bagai belati yang bisa menikam jiwa, tapi di balik rindu ada kekuatan dahsyat yang sanggup menuntun hati bergerak menuju cahya Illahi. Cahya itu bersinar dan berkobar lalu menerangi tubuh rapuh jadi benderang. Jika hati telah tergerak, semua jadi mudah dan indah, karena rindu bila dikelola dengan bijak akan jadi penggerak "menjadi lebih baik". Salam puisi, aku suka puisi bu, karena dengan puisi jiwaku menggebu.

16 Oct
Balas

Terimakasih bu... Salam kenal. Ini pun trtulis krn mimpi brtemu anak lanang.

16 Oct

Rindu satu kata berjuta rasa, eit Salam kenal dan barakallah

16 Oct
Balas

Salam kenal bu.. Aamiin.. Smg semua berkah

16 Oct



search

New Post