Pernah melihat bayi lahir belum cukup bulan? Bayi mungil dengan berat badan lahir rendah itu dibaringkan di dalam tabung inkubator. Ada beberapa selang menempel ditubuhnya. Selang infus menempel di kaki dan selang oksigen dihidung. Lampu dalam inkubator dinyalakan untuk membuatnya tetap hangat. Bila memungkinkan, bayi yang sudah tidak memerlukan beberapa selang akan dibawa keluar untuk berjemur, mendapatkan sinar matahari pagi. Berapa harikah mereka harus menghabiskan waktunya untuk berjuang agar segera sehat dan berada di pelukan ibu? Dokter dan perawat selalu menjawab dengan tegas bahwa semua bergantung pada perkembangan kondisinya. Setiap bayi memiliki ketahan tubuh yang berbeda-beda.

Semua ibu akan rela menunggu si prematur di ruang bayi. Namun, para perawat dan dokter pasti menyarankan agar si ibu istirahat di bangsal pemulihan. Meskipun setiap ibu prematur-prematur itu dapat merebahkan diri dan istirahat di ruang pemulihan, tentu hatinya selalu ingin mendekap si kecil. Memberi kehangatan kepada bayi dengan senandung merdu si ibu.

Seminggu berlalu. Berat badan terun menurun. Sesak nafas masih sering muncul. Selang infus sudah berpindah ke tangan, dan sekarang ke kepala. Rambut tipi situ harus dicukur habis. Dengan sabar si ibu menunggu dan member semangat kepada si prematur. Meski perawat memintanya keluar, si ibu tetapbertahan. Dua minggu pun berlalu. Selang infus akhirnya dilepas.

. . .

tobe continued