Menjadi Perempuan Aktivis
Tantangan gurusiana ke-85
Milady, 26 Maret 2022
Menjadi perempuan aktivis tidak semua orang suka dan bisa. Perlu adanya kemahiran dalam membagi waktu antara keluarga, tugas kerja dan juga organisasi.
Saya sudah menulis buku dengan judul "Guru dan Organisasi", di dalamnya menceritakan bagaimana berkecimpung dalam berorganisasi. Dan manfaat organisasi itu sendiri.
Menjadi aktivis sudah saya mulai semenjak remaja, sehingga kehidupan saya rata-rata adalah tidak terlepas dari organisasi. Saya senang berorganisasi yang banyak memberikan dampak positif bagi kehidupan saya. Semoga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah Barokallah karya yang luar biasa, lanjutkan berbagi, salam sehat dan bahagia selalu Bu Isnawati
Terima kasih Pak Ahmad Syaihu
Terima kasih Pak Ahmad Syaihu
Terima kasih Pak Ahmad Syaihu
mantap kegiatannya luar biasa
Terima kasih Bu Rismalasari
Terima kasih Bu Rismalasari
Terima kasih Bu Rismalasari
Sukses selalu Bunda. Sebuah aktivitas yang saya tak mampu melakukannya, menjadi aktivis. Keren ulasannya.
Terima kasih Bu Rita Yuliantini