Iso Suwarso

The most important thing in communication is hearing what isn't said. (Peter F. Drucker)...

Selengkapnya
Navigasi Web
Emak-emak Demo
Ilustrasi gambar diambil dari koleksi pribadi

Emak-emak Demo

#hari ke-34

Jarum pendek jam dinding baru nunjukkan pada angka empat sore. Di luar rumah masih tampak cahaya matahari bersinar. Namun di jalan depan rumah sudah ngumpul emak-emak. Suaranya ramai. Maklum emak-emak biasa recok.

Di rumah, sang ibu negara sudah menyiapkan segala. Tanpa minta bantuan, dia sana-sini ngumpulin alat-alat. Ada pisau, kayu pemukul dan tali plastik. Waduh, pikirku. Ada apa mereka? Saya tanya hanya dibalas meseman.

Satu jam jelang magrib tiba, ibu negara pamitan, ijin hendak ikutan demo di alun-alun. Katanya mau ikutan demo. Haaa? Kok demo, pikirku. Karena penasaran, saya ikut nimbrung ke alun-alun.

Tampak puluhan emak-emak ngumpul berkerumun. Saya lihat ada spanduk. Sayang tidak ada musik. Lalu ditengah-tengah mereka, tampak ibu lurah sedang ceramah. Dari isi pidatonya, saya baru menyadari bahwa mereka hendak demo masak. Bukan demo ke jalanan menuntut penundaan pemilu. Hehee... (*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ha..ha...serius dibaca, padahal demo masak....salam Literasi dari Papua Tengah

13 Apr
Balas

Hehe yuks ah tambah kopinya...

12 Apr
Balas



search

New Post