Menangis dalam Hati
#hari ke-19
"Minggir.... !" Teriak salah seorang warga yang membawa seseorang yang pingsan. Beberapa orang yang membawa orang pingsan itu menuju poliklinik yang terdekat. Di belakangnya berjubel sejumlah ibu-ibu yang mengikuti dari arah belakang.
Saya penasaran. Lalu ikut gabung dalam kerumunan itu untuk mencari tahu apa yang menjadi masalah. Di sekeliling saya kebanyakan ibu-ibu. Saya cuma menguping. Kemudian, saking penasarannya, saya bertanya bisik-bisik.
"Memang kenapa ya bu, sampai ada yang pingsan?" Tanya saya kepada ibu di sebelah saya.
"Oh itu mas. Dia pingsan gara-gara antri begitu lama..!" Katanya.
Saya melirik ke kanan, terpasang spanduk besar yang bertuliskan antri ada minyak goreng murah. Oh, pantesan ada orang yang sampai pingsan gegara nunggu di antrian. Oh minyak goreng, kenapa dirimu dicari dan dinanti kebanyakan orang di negeri yang melimpah batang sawit pembuat minyak goreng? Cukup tanya dalam hati saja. (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang menarik dan bermanfaat
Sedih banget dengan keadaan ini, sangat disayangkan. Begitu minyak mahal minyak goreng berbaris rapi di atas etalase, di mana saja. Hhhhmmm...bikin g mood unt beli minyak.
Keren... salam literasi
Oh oh. Gara- gara minyak goreng.