BELOK KIRI
#tantanganmenulis ke 16
David sudah tidak masuk sekolah dua hari, bukan karena sakit tapi ngambek entah apa penyebabnya. Ibunya bingung membujuk putra sematawayangnya tidak mau sekolah. “Apa kamu bertengkar dengan temanmu?” Ibunya berusaha menggali informasi. David hanya menggelengkan kepala. “Apa dimarahi gurumu?” Tetap saja menggelengkan kepala. “Terus kenapa kamu tidak masuk sekolah?” “Aku malu.” “Malu sama siapa?” tanya Ibunya dengan nada penasaran. “Aku malu, tiap hari harus bonceng sama Anton.” jawab David dengan nada marah. “Terus?” “Pokoknya aku minta dibelikan sepeda motor, titik….! Ucap David sambil masuk ke kamar. Mendengar permintaan putra satu-satunya, hati Ibunya seperti tersayat. Dalam pikirannya uang mana lagi untuk membeli sepeda motor. Untuk kebutuhan sehari-hari cukup saja sudah merasa bersyukur. Dengan menahan air mata Bu Sabar keluar ke teras menunggu suaminya datang dari kerja.
Begitu yang ditunggu datang, Bu Sabar segera menghampirinya. Melihat istrinya tidak seperti biasanya, rasa heran muncul di hati Pak Sabar. “Tumben, nunggu di depan, kangen ya…?” canda Pak Sabar pada istrinya. “Itu lho anakmu ngambek, tidak mau sekolah, minta dibelikan sepada motor.” Cerocos istrinya. “Iya memang anak-anak tetangga semuanya punya sepada motor sendiri-sendiri.” Ucap Pak Sabar dengan menghela napas. “Tenang saja Bu…, semoga ada solusinya.” Seketika itu juga Pak Sabar, menghubungi Bos tempat dia bekerja, yang tadi siang menawarkan sepeda motor miliknya yang sudah tidak dipakai untuk di jual. Dengan nego yang hanya diketahui kedua belah pihak, malam ini juga motor akan diantar ke rumah oleh pembantunya. Walaupun Pak Sabar bekerja sebagai kuli bangunan, yang gaji mingguannya pas untuk kebutuhan sehari-hari, namun demikian tetap semangat untuk membahagiakan keluarganya.
Pagi ini David merasa senang karena apa yang menjadi permintaan jadi kenyataan. Begitu juga kedua orang tuanya. Dengan hati berbunga-bunga David menikmati perjalanan menuju sekolah. Yang biasanya berangkat sekolah bonceng temannya, hari ini sudah membawa motor sendiri. Walaupun menurut aturan seusia David yang baru 15 tahun belum diperbolehkan mengendari motor di jalan raya sendiri. Begitu belok ke kiri menuju jalan Sultan Agung, priiittt…prittt bunyi peluit dari polisi lalu lintas menghentikan perjalannya. Detak jantung David semakin kencang ketika ditanya surat-surat kelengkapan mengendarai motor. Karena hanya bisa menunjukan STNK dan tidak mempunyai SIM, maka Surat tilangpun diterima David.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gegara belok kiri nih, David. Coba belok kanan, mungkin beda rasanya. Haha. Twist-nya sip pak Is. Udah follow ya...sehat selalu dan salam literasi
Belok kanan jadinya ngopi, tidak ke sekolah
Fenomena anak-anak sekarang, kecil-kecil sudah diijinkan naik motor dengan alasan orang tua sibuk.Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Iya betul Pak Sriyono.
Tulisan Rabu belum tayang ya mas?
David David, belum saatnya naik motor nak
Ngambek....
Keren pak
Terima kasih Pak Ali. Salam literasi
keren.....salam sukses
Terima kasih Bu Rita salam literasi
Waduh David ... David masih belum cukup umur sudah naik motor. Keren Pak.
Nekat Bu Hunaifah......Salam literasi
Sungguh kasihan si david
Biar jadi pembelajaran
He..kisah David yang vusa jadi pesan moral pak keren ..sukses selalu...
Terima kasih Bu....salam literasi
Pentigrafnya keren pak. Salam kenal dan salam literasi
Terima kasih. Salam literasi
Terima kasih Bu Maisaroh, semoga sukses selalau
Kasihan david, ahirnya kena tilang deh. keren pak. Salam literasi.
Terima kasih Bu Maisaroh, semoga sukses selalau