Ispramono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
DUA HATI

DUA HATI

#tantanganmenulis ke 15

Pak Broto mengeluh kurang enak badan, minta dibuatkan wedang jahe untuk menghilangkan rasa kembung di perutnya. Dengan sabar, Bu Broto membuatkan segelas wedang jahe dengan gula aren dan diletakkan di meja depan Pak Broto yang sedang menikmati siaran televisi. “Cepat diminum Pak, mumpung masih panas, biar anginnya cepat keluar.” pinta Bu Broto sambil memijit pundak suaminya. “Iya bu…terima kasih.” jawab Pak Broto sambil menuangkan wedang jahe ke lepek. “Sarapan sudah siap di meja, nanti kalua ingin sarapan, minta tolong saja ke Mirna untuk mengambilkan, Ibu mau ke pasar belanja keperluan arisan RT nanti sore.”

Bu Broto ke pasar diantar becak langgananya. Suasana pasar begitu ramai karena masih tanggal muda, uang di dompet masih tebal. Ibu-ibu paling hobbi dengan urusan satu ini. Apa yang dilihat, bisa membius diri, uang di dompet keluar tak terkontrol. Bu Broto begitu semangat mengelilingi pasar mencari apa yang mau dibeli, walau cuaca cukup panas. Aneka sayuran, buah-buahan, aneka kue, daging ayam, semua masuk di keranjang tentengnya. “Pasti Ibu-ibu nanti memuji masakanku, cap jay ala Bu Broto.” Kata Bu Broto dalam hati. Walau terasa berat bawaannya, tapi hati Bu Broto sangat senang. Dirasa sudah cukup apa yang dibutuhkan, Bu Broto kembali ke rumah dengan becak yang sama.

Sampai di rumah suasana rumah sepi. Semua pintu terkunci. Diketok pintu berulang-ulang, baik pintu depan dan pintu samping, tetap saja tidak ada jawaban. “Jangan-jangan Bapak kena apa-apa.” Pikir Bu Broto panik. Dicoba dipanggil nama Pak Broto dan Mirna putri bungsunya, tetap saja tidak ada jawaban. Dalam suasana kebingungan, terdengar suara sepada motor masuk halaman. Segera dilihat siapa yang datang. “Sudah lama menunggu Bu…” Tanya Mirna ke Ibunya. “Sudah, dari mana kamu dengan Bapakmu? Ibu was-was.” “Ini Bu…., ngantarkan Bapak mengambil uang pensiun ke Bank.” Jawab Mirna tak bersalah. “Kok tidak nunggu Ibu pulang dulu” Bu Broto mulai kesal. “Sudah-sudah, jangan ribut, didengar tetangga tidak enak.” ucap Pak Broto sambil mengecup kening istrinya. “Selamat ulang tahun Bu…, semoga panjang umur, dan makin cinta sama Bapak.” bisik Pak Broto sambil mengeluarkan kotak kecil yang berisi cincin dari saku celana. Bu Broto merasa terharu dengan perhatian suaminya, dipeluk erat-erat suaminya seakan tak mau melepaskan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu Broto jadi klepek-klepek deh. Semoga sehat selalu buat Bapak Ispramono

16 Feb
Balas

Aamiin

16 Feb

Asyeek...

15 Feb
Balas

Suwun

16 Feb

So sweeeeeet .... Perhatian penuh cinta seorang suami kpd. istrinya. Keren pentigrafnya, Pak. Sukses selalu untuk Pak Ispramono.

16 Feb
Balas

Aamiin. Sukses juga untuk Bu Siti, Salam literasi

16 Feb

Kejutan di hari ulang tahun, mantul bapak

16 Feb
Balas

Penuh perhatian P. Broto

16 Feb



search

New Post