DUA PILIHAN
#tantanganmenulis ke 28
Prastyo sedang istirahat sambil melihat TV, tapi entah kenapa pikiranya tidak tertuju pada apa yang sedang dilihat, namun malah melayang pada kejadian tadi siang. Kata-kata Marni untuk mengundurkan diri dari kantornya terngiyang ditelinganya. Bayangan Marni yang lugu dengan kesederhanaan muncul begitu saja di depan matanya. Rasa kasihan menyusup direlung hati Prastyo. “Ayah besok hari minggu, kita jalan-jalan ya….” suara Gilang membuyarkan lamunan Ayahnya. Prastyo menganggukkan kepala tanda setuju apa yang menjadi permintaan putra semata wayangnya. “Sekarang sudah malam waktunya tidur, biar besok tidak kesiangan.” Pinta Prastyo.
Pagi-pagi Gilang sudah bangun, yang biasanya harus dibangunkan, berbeda dengan pagi ini. Dengan riang gembira Gilang menyambut pagi. Bik Minahpun sibuk menyiapkan pakaian ganti Gilang, tak lupa handuk, sabun, shampoo tak ketinggalan masuk dalam tas. Sarapan bersama sebelum berangkat yang sudah disiapkan oleh Bik Minah, dengan menu ayam goreng lahap disantap Gilang dan Prastyo. Dalam perjalanan Prastyo bercerita bahwa nanti kita jalan-jalan mengajak teman Ayah dan putranya, jadi nanti kamu berenang ada temannya. Marni yang sedang mencuci baju di samping rumah terkejut melihat ada mobil masuk di halaman rumahnya. Marni segera menghentikan pekerjaannya, bergegas menyambut siapa yang datang. Begitu pintu mobil dibuka alangkah terkejutnya Marni melihat siapa yang ada di depannya. “Pak Prastyo...” Kata Marni seakan tidak percaya. Belum hilang terkejutnya, Marni bertanya ada keperluan apa datang ke rumahnya. Prastyo mengungkapkan apa maksud kedatangannya, yang pertama mohon maaf atas kejadian kemarin atas ulah salah satu karyawannya, yang kedua mengajak Tino untuk nemani Gilang berenang.
Mendengar ajakan Prastyo, hati Marni bergejolak, antara menyetujui atau menolak. Dua pilihan yang berat yang benar-benar harus dipertimbangkan dengan matang. Dalam pikiran Marni teringat Tino yang jarang diajak rekreasi, rasa kasihan menyeruak dalam relung hatinya. Keputusan harus diambil, Marni menghapus rasa egoisnya, untuk memikirkan kebahagian Tino. Marni ikut dalam rombongan untuk menemani Tino. Sampai di Water Boom Gilang dan Tino bermain air, kejar-kejaran seakan sudah kenal begitu lama. Tawa ke dua anak selalu menghiasi wajah mereka. Melihat ke dua anak selalu tertawa, Prastyo dan Marni saling pandang dan tersenyum. Seakan kebahagian Gilang dan Tino mengalir di hati Prastyo dan Marni.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Buat pentigraf berseri mas, biar kita tahu kelanjutan cerita Prastyo dan Marni.Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Terima kasih untuk supportnya Pak Sriyono, Sukses selalu
Akankah ada getar rasa di antara mereka? Semoga sehat selalu buat Bapak Ispramono
Selamat malam P Bambang. Terima kasih sudah mampir. Semoga sehat selalu.
Rasanya ada sesuatu antara mereka. Siip pentigrafnya, Pak. Salam sukses.
Iya kemungkinan. Terima kasih. Salam literasi
Pentigrafnya keren pak. Salam kenal dan salam literasi
Terima kasih bu, salam sukses selalu
Mantap pak pentigrafnya, salam literasi
Terima kasih bu, salam sukses selalu