GURU FAVORIT
#tantanganmenulis ke 3
Pagi itu Ratna sudah bangun dari sebelum subuh. Entah apa yang menyebabkan dia malam itu tidak begitu nyenyak tidurnya. Shalat subuh dua raka’at telah dilakukan berjama’ah di masjid dekat rumah. Sampai di rumah, dia buka jadwal pelajaran hari ini, jam ke satu dua pelajaran matematka. Mengapa begitu membaca kata matematika hati berdeguk kencang. Lamunannya melayang pada sosok guru yang berwibawa dan tampan. Senyum manis selalu menghiasi wajahnya. “Duk, cepat mandi nanti terlambat.” Panggil Ibunya dari dapur. Seketika lamunan Ratna buyar berkeping-keping mendengar panggilan dari Ibunya.
Di depan cermin dilihat wajahnya berulang-ulang. Bedak tipis menghiasi wajahnya yang oval. Seragam putih abu-abu dipakainya dengan rapi. Keluar dari kamar Ratna sudah kelihatan rapi dan siap sarapan pagi menemani Ayahnya. Menu nasi pecel lauk telor ceplok buatan Ibunya, dirasa sangat pas di lidah. “Ayah, hari ini Ratna berangkat duluan, Neny mau menjemput.” Rengek Ratna pada Ayahnya. Ayahnya hanya menggangguk pelan, menandakan setuju apa yang menjadi permintaan putri kesayangannya. Memang biasanya Ratna selalu diantar oleh Ayahnya ke sekolah, karena satu jalan dengan tempat kerja Ayahnya. Tepat jam 06.30 Neny sudah siap di depan rumah Ratna. Tak lupa berpamitan pada Ibu dan Ayahnya tanda bakti Ratna pada orang tuanya.
Sampai di sekolah yang dilihat oleh Ratna pertama kali adalah tempat parkir guru. Ternyata apa yang dicari sudah ada, motor Honda Verza merah. Motor milik Pak Bambang guru matematika. Hatinya semakin tak karuan antara senang dan takut. Dentang jam pertama sudah berbunyi. “Materi hari ini adalah deret hitung.” jelas Pak Bambang dengan suara berwibawa. Dengan mengggunakan media yang menarik Pak Bambang menyampaikan materi dengan jelas. Pandangan Ratna selalu tertuju pada sosok guru yang dikagumi. “Sekarang giliran mengerjakan tugas, coba Ratna, kamu kerjakan nomor satu.” Perintah Pak Bambang. Mendengar namanya disebut muka memerah tak dapat dihindari. Detak jantung semakin tak beraturan. Belum lagi sorak-sorai dari teman-temanya menambah rasa malu yang luar biasa. Apakah teman-temannya tahu apa yang sedang berkecamuk di hati Ratna?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
GURU FAVORIT, keren Pentigrafnya
Terima kasih bu, salam literai dan sehat selalu
Ingin menjadi Pak Bambang? Heha, mantul pentigrafnya, Pak.
Jadi Pak. Bambang Rasyid Nur. Terima kasih
Duh ambyar dong si Ratna.Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan pentigraf mas. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Pak Sriyono, ada lagunya tdk kisah Ratna ini?
Wahh .. jatuh hati pada guru matematika .. keren kisahnya . Sukses selalu. Izin follow ya pak
Terima kasih bu
Ratna..ada apa di hatimu??Wah.. keren pak..
Hatinya berkecamuk
Berkarya terus pak
Tetap semangat