TERLANJUR CERITA
#tantanganmenulis ke 65
Pagi ini seperti hari-hari sebelumnya, Mela berangkat sekolah naik angkot. Sudah 10 menit menunggu, angkot belum juga datang. Akhirnya apa yang ditunggu muncul juga, namun sesak penumpang. Tanpa pikir panjang Mela rela berdesak-desakan daripada terlambat sekolah yang hasilnya dapat hukuman. Ya beginilah kondisi naik angkot. Harus bergelut dengan berbagai aroma. Disaat berdesakan tak sengaja Mela melihat penumpang di depannya. Dalam hati Mela memuji lali-laki yang ada di depannya. Anaknya putih bersih, tinggi, hidungnya mancung. Apalagi tubuhnya dibalut dengan jamper warna biru dongker. Pokoknya cool abis.
Begitu sampai sekolah Mela langsung bercerita apa yang baru saja dia alami kepada sahabatnya Rena. Dengan berapi-api Mela memceritakan mulai dari A sampai Z, pokoknya semua pujian meluncur dari bibir mungil Mela. Rena hanya bisa terdiam, hanya sebagai pendengar yang baik. Melihat temannya begitu bahagia ketemu dengan cowok yang menjadi idolanya Mela hanya senyum-senyum kecil. Mereka harus terhenti bercerita karena bel sekolah telah berbunyi, tanda jam pertama segera dimulai. Apalagi mereka beda kelas sehingga cerita tidak bisa dilanjutkan di kelas.
Bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak berhamburan menuju gerbang sekolah. Tak ketinggalan Mela dan Rena. Mela pulang harus menunggu angkot kembali, sementara Rena membawa sepeda motor yang dititipkan di tetangga sekolah. Tidak menunggu lama angkot yang ditunggu sudah datang, Rena segera naik dan memberi salam pada temannya Mela dia pulang duluan. Angkot berjalan pelan-pelan memang penumpang hanya empat sehingga masih harus mencari penumpang lagi. Mela menikmati perjalanan pulang, sambil melihat lalu-lalang kendaraan. Tak sengaja pandangan Mela tertuju pada pengendara sepeda motor di belakangnya. “Itukan sepeda Rena?” Mela bertanya pada dirinya. Mela semakin memfokuskan pandangannya pada motor itu. “Iya betul itu Rena, tapi siapa yang memboncengkan?” hati Mela semakin gundah. Tepat di perempatan lampu menyala merah, Angkot berhenti dan sepeda motor Rena juga berhenti. Betapa terkejutnya Mela menyaksikan dari jarak yang sangat dekat, bahwa yang memboncengkan Rena adalah cowok yang tadi pagi naik angkot yang dipuja-puja dan sudah diceritakan pada Rena. Seakan dunia runtuh apa yang baru saja dilihatnya, apalagi melihat Rena mesra dengan cowok yang memboncengkan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah ditinggal dong, mantap pak is. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih, sehat selalu
waduh, patah hati dooong. Sabar ya, Mela
Iya harus sabar, terima kasih, semoga sehat selalu
Ambyar dong ....Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan pentigraf. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Terima kasih P. Sriyono, semoga sehat selalu
Hancur hatiku melihat dia hehehehehe sabar ya Bapak Ispramono
Terima kasih, P Bambang Semoga sehat selalu
Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Mela, karena pernah merasakan hal yang serupa ha ha ha....Salam kenal...
Terima kasih, Salam literasi dan sehat selalu
Twist keren banget Pak. Salam sukses selalu.
Terima kasih, semoga sehat selalu
Patah hatiku.keren pentigrafnya Pak sukses selalu
Terima kasih, sukses selalu
He..he.. sudah kedahuluan teman... Siip twistnya, Pak. Salam sukses.
Terima kasih, sukses selalu
Uhg... Kasihan
He...he...
Kasian Mela , ternyata sudah Rena duluan, keren twistnya Pak Is, salam sukses selalu
Terima kasih, sukses selalu
Kasian Mela , ternyata sudah Rena duluan, keren twistnya Pak Is, salam sukses selalu
Pentigrafnya keren pak. Sukses selalu
Terima kasih, sehat selalu
cerita yang hebat sehingga membauat pembaca larrut dalam cerita, ijin follow pak saya tunggu follow backnya
Terima kasih. Semoga sehat selalu