Nimra ikhsan

Saya adalah seorang guru TK di sebuah TK Swasta di Kota Dumai Riau...Moto saya dalam hidup "Syukuri nikmatNya...Niscaya akan bertambah... jangan diingkari karen...

Selengkapnya
Navigasi Web

Perjuangan IN

Bulan Maret tepatnya tanggal 6 sampai dengan 11 maret 2017, kami dipanggil kembali untuk mengikuti pelatihan Instruktur Nasional Pembinaan Karier Guru yang sekarang berganti nama menjadi Program Pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PKB) di kota yang terdekat dengan negara Singapura yaitu Kota Batam.

Disana kami berjumpa dengan guru guru hebat di daerah daerah yang terpilih menjadi IN, kami berbagi pengalaman, berbagi masalah yang kami jumpai di daerah sehingga program guru pembelajar yang tahun lalu digalakkan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan, dan Dirgen GTK Bapak Sumarna Surapranata di daerah kami tidak terlaksana.

Dengan motivasi Bapak Sam Yon. MM, ketua P4 TK /PLB di waktu penutupan kami para IN merasa terdobrak untuk langsung menerapkan ilmu yang kami dapat di daerah tempat kami berasal.

Kembali ke kampung halaman kota kami berasal, sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut ( RTL) yang kami buat diwaktu penutupan pelatihan, dengan berbekal sedikit informasi yang kami dapat di Penyegaran IN, kami memberanikan diri menghadap Kabid TK, dan menjelaskan semua tentang hasil pelatihan yang kami ikuti, Mereka menyambut dengan tangan terbuka, sangat antusias dengan program pemerintah ini, tapi ada satu kendala" tidak ada dana untuk Diklat ini Bu...! "

Mendengar kata Bapak Kabid kami sedikit sedih, tapi kamipun pantang menyerah" kalau tidak ada dana kita bisa melaksanakan Diklat dengan cara dana mandiri yang dipungut dari peserta pak" "kalau bisa begitu bagus juga, "kata Bapak Kabid" "Untuk melaksanakan acara ini kita butuh raport peserta untuk memetakan peserta dengan isi raport merahnya yang sama, kami mohon kepada Bapak untuk menghubungi P4TK/PLB, "itu yang kami katakan kepada Bapak Kabid saat itu" iya saya akan hubungi P4TK " mendengar jawaban Bapak Kabid kami sebagai IN merasa bahagia karena mendapat dukungan dari Dinas setempat.

Selang berapa lama kabar berita tak kunjung kami dengar, Hati kami pun tergerak untuk menghubungi Bapak Kabid melalui "WA" dan jawabannya " sudah dihubungi tetapi belum diemail-emailkan juga raport nya"

Kami mulai merasa sedikit kecewa, karena melihat di facebook kawan-kawan yang satu angkatan penyegaran sudah merencanakan Diklat, sudah melakukan diklat, bahkan sudah ada yang sedang postest sedangkan di daerah kami pretest saja belum.

Waktu itu ada yang diurus di dinas pendidikan , ketika itu kami sempatkan berjumpa dengan pak Kabid karena kebetulan berada di tempat dan kami tunjukkan surat perihal pretest yang akan berakhir pada tanggal 9 September yang kami dapat dari grup IN batam, dan sekaligus menanyakan perihal Diklat Sim PKB

Bapak Kabid menyatakan bahwa dia belum juga diemail oleh P4TK tentang Raport guru," kalau begitu pak Bagaimana kalau kita kumpulkan saja raport peserta yang didapat dari akun masing- masing"dan Bapak Kabid pun setuju, Bekerjasama dengan ketua K3S kami mengumpulkan raport guru - guru peserta UKG 2015, kami memberi waktu kurang lebih 3 hari dan sampai satu minggu, raport akhirnya terkumpul dengan jumlah yang luar biasa banyak sekitar 221 orang peserta.

Dari teman di grup IN akhirnya kami dapat kontak Pak Agus Mulyadi tentang perihal pemetaan raport peserta yang mana waktu itu Bapak Agus mengatakan bahwa kepala Sekolah yang sudah ikut pretest tidak usah lagi ikut Diklat karena nanti mereka akan diberikan materi yang berbeda dengan guru yaitu materi tentang Kepala Sekolah dan peserta pun berkurang menjadi 177 peserta.

Sudah seminggu kami menunggu dan ada juga yang masih belum mengantar, kamipun kembali lagi ke Dinas pendidikan dan menjumpai Bapak Kabid membahas mengenai peserta yang masih belum mengantar raport sampai sekarang, sudah ditelpon dan di Sms dan sudah dibilangkan secara langsung namun masih ada juga yang belum mengantar, Kata Bapak Kabid" Ibu lanjut aja kalau ditunggu - tunggu terus Diklatnya tidak akan berjalan".

Berbekal kata Bapak Kabid kamipun melanjutkan pemetaan raport guru yang homogen yang memiliki merah di modul yang sama sebanyak 2 modul perorang, karena pada ketentuan nya 2 modul yang hanya bisa diperbaiki dalam satu tahun dan akhirnya terbentuk lah 5 kelas Peserta Diklat dengan modul yang berbeda.

Kamipun kembali menghubungi Pak Agus P4TK/PLB untuk menanyakan kelanjutannya, dan pak agus mengirim blanko pengajuan yang berisi surat pengajuan peserta dan IN dan selanjutnya disuruh menghubungi Bapak Joko untuk info selanjutnya.

Kami pun menghubungi Bapak Joko, dan disuruh mengirim data peserta untuk diproses lebih lanjut, dan kami pun kembali ke dinas pendidikan dan memberikan Data peserta beserta Rencana Jadwal Diklat berikut dengan nama IN nya, tapi kami terkendala dengan surat perjanjian kerjasama Disdik dan P4TK.

Pak Joko menghubungi kami melalui Wa suruh kirimkan saja datanya dulu supaya cepat diproses dan itupun kami lakukan supaya cepat di proses dan untuk Verifikasi data peserta Bapak Joko menyuruh kami menghubungi Bapak Bintang, tapi terjadi masalah yang sangat tidak terduga sebelumnya, niat kami hanya menolong tetapi tidak disambut baik oleh para senior dilapangan, karena mereka merasa dilangkahi "Provinsi saja belum melakukan Diklat siapa yang suruh Diklat secepatnya...!" Akhirnya Diklat yang telah di Ok kan oleh Pusat pun di cancel, dan tak tau kapan akan Dilaksanakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post