MENJAGA SEMANGAT

Assalamu’alaikum, aku masuk rumah, setelah empat hari aku tinggalkan. Alhamdulillaah, aman. Niat mau bayar hutang rasa-rasanya akan tunai, bayar hutang tidur. Maklum apabila sudah kegiatan di luar kebiasaan tak bisa nyenyak. Terbawa suasana baru, kamar baru, lingkungan baru.

Ada rasa khawatir sesampai di rumah kesempatan menulis akan terulang lagi. Semangat meredup dan hilang, mati. Tapi aku terbangun lagi, ingat ekor sudah dibakar Pak Muhammad Ihsan, aku harus bergerak agar tidak keburu habis sumbu itu membakarku. Hangus. Habis. Lagian pak Eko sudah memberikan berbagai teori dan pengalaman tulisannya. Apalah hasil kalau aku masih berdiam diri saja.

Kucoba lagi, tugas harus kelar sampai batas waktu yang ditentukan, ini hutangku, harus tunai. Bayar tidur sudah cukup sesiang tadi, sementara tema-teman dari Region Sumatra mungkin baru sampai rumah masing-masing. Semoga mereka selamat dan tetap sehat. Tapi aku tetap ingin menyapa mereka. “Apa kabar BaBel, Jambi, Bengkulu, dan teman-teman yang dari Pulau Bintan ? semoga sudah sampai rumah, surganya masing-masing. Selamat beristirahat, ingat bangun dan tugas menanti.

Aku ingin menguji keefektifan waktuku, menggunakan laptop dengan melihat kekuatan baterainya. Aku awali dengan baterai full, untuk lima jam kedepan. Dapat menulis tentang apa. Ternyata yah gak bisa buat ukuran, namanya di rumah, seorang ibu tentulah ada saja yang harus dikerjakan. Baru mau duduk sudah ada yang masuk salam, tamu. Sebentar duduk ada saja yang lainnya. Oklah…harus jadi satu ini.

Semua penting, semua butuh dilayani. Semua milik kita. Bukankah sukses kita akan membuat bangga mereka juga, orang-orang terdekat. Aku tak akan melewatkan sedetikpun kesempatan ini. Kapok. Waktuku sudah diujung, semoga Allah masih memberi kesempatan buatku untuk menyelesaikannya. Aku ingin mewujudkannya. Bukuku sendiri.

Salam literasi.

===isti hidayati, 2017===