Anak Pak Rono Hewan
Anak Pak Rono Hewan
Kalimat itu tersemat pada saya, Ayah saya Drh. Surono bertugas di Wonosobo, kota kecil di Jawa tengah. Suatu saat teman SD bertanya “Apa enaknya jadi anak dokter hewan ?” Saya terpana, pertanyaan yang bahkan tak pernah terlintas dalam angan. Saya coba untuk menghitung nikmat-nikmatnya.
Ayah saya Kepala Dinas Peternakan, sore hari kadang saya melihatnya mengoperasi anjing, mengobati kucing, kuda dan lainnya. Yang saya tahu, ayah tidak pernah mau menerima uang dari jasanya. Saya sering bantu menyeteril alat bedah, mengintip benda di bawah mikroskop. Hari minggu adalah hari yang menyenangkan, karena saya boleh ikut ke kandang sapi. Saya menyusuri kandang sapi sambil mendengar beliau bercerita cara memelihara sapi, management pakan, air minumnya yang harus Ad Libitum, ADG, rumput yang bagus dan sebagainya.
Suatu saat ayah mengajak ke FKH IPB dan berkata “Ini sekolah Bapak”. Saya mengangguk dan terpesona melihat bangunan Belanda kokoh diantara pepohonan rindang. Kenangan indah yang terus terpatri dalam ingatan. Bertahun kemudian, saya kuliah di FKH UGM, sekolah para dokter hewan.
Saya sangat berterima kasih, ayah saya mengajarkan mengenai dunia kedokteran hewan sejak dini, tanpa banyak kata, perbuatannya yang mengatakan semuanya, kecintaan mendalam pada profesi yang menginspirasi anaknya untuk ikuti jejaknya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar