Istiani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
IBU sebagai PENDIDIK PERTAMA, UTAMA dan IBU BANGSA

IBU sebagai PENDIDIK PERTAMA, UTAMA dan IBU BANGSA

Kadang ibu-ibu tidak menyadari

Betapa pentingnya peran mereka dalam keluarga, di masyarakat, untuk negara tercinta.

Saya kadang berbincang dengan para Ibu Rumah Tangga. Menurut saya, mereka adalah orang orang hebat. Yang mendedikasikan dirinya untuk full mengurus rumah tangga, dengan latar belakang apapun.

Banyak orang yang berpendidilan tinggipun, memilih menjadi seprang ibu rumah tangga.

Kadang ada juga yang kurang bangga dan percaya diri. Dan mengatakan "saya hanya ibu rumah tangga".

Betapa senangnya, ketika ada yg mengatakan dengan bangga "saya IBU RUMAH TANGGA".

Ada banyak hal yang membuat banyak perempuan memilih untuk itu. Banyak juga fungsi selain ibu rumah tangga dan beberapa fungsi lain. Sebagai entrepreneur, sebagai pekerja sosial, sebagai pendidik, seniman, penulis, youtuber, atau yang lain.

Itu adalah masalah prioritas dalam hidup masing masing.

Dalam agama Islam, seorang istri lebih utama tinggal di rumah untuk mengurus rumahtangganya. Namun kadang keadaan tertentu yang akhirnya istri berperan ganda. Perempuan itu multi tasking, banyak hal yang bisa dilakulan pada saat yg bersamaan. Dengan menjadi Full ibu Rumah tangga, mendedikasilan seluruh waktunya untuk keluarga. Itu satu hal yang sanggat membanggakan.

Ibu mempunyai fungsi yg sangat penting. Dia adalah PENDIDIK PERTAMA dan UTAMA dalam keluarga, DIA juga IBU BANGSA yg akan melahirkan generasi baru yang tidak saja sehat, cerdas, berkahlak mulia dan sadar akan kebangsaannya.

Ibu sudah menjadi pendidik yang pertama calon anaknya sejak dari kandungan. Dia sudah mengajak janinnya berbicara. Berkomunikasi, melantunkan ayat ayat suci Al Qur'an atau kitab suci lain, memberikan alunan musik lembut untuk bayi dalam kandungannya. Sudah mempersiapkan calon anaknya dengan gizi yang bagus, disiplin.

Setelah bayi lahir, dia mengenal Ibu sebagai pendidiknya yang pertama. Yang mengajarkannya minum, makan, cara berguling, merangkak, berjalan, berlari, bahasa, berhitung dan berbagai pengetahuan lain.

Dia tidak saja sebagai "ibu" namun juga teman dan sahabat, fungsi fungsi itu masih melekat hingga anak tersebut dewasa dan menikah. Peran ibu adalah Pendidik paling awal dan penting bagi anak anaknya. Apalagi di sebuah daerah yang menganut sistem patriarki. Bahkan sesudah menikahpun anak-anak belajar bagaimana di menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya.

Itu fungsi-fungsi yang rata rata dipahami masyarakat. Namun ada satu fungsi lagi. Bagaimana Ibu menjadi Ibu Bangsa.

Sebagaimana tercantum keputusan di Kongres Perempoean Indonesia II tahun 1935 di Jakarta, yaitu bahwa kewajiban utama wanita Indonesia ialah menjadi "IBU BANGSA" yang berarti berusaha menumbuhkan generasi baru yang sadar akan kebangsaannya.

Bahkan sejak tahun 1935, para perempuan Indonesia pada saat itu sudah berpikir untuk melahirlan generasi yang cinta tanah air.

Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Keluarga harus mampu mendidik anak anaknya sebagai calon-calon generasi baru. Anak anak itulah masa depan Indonesia. Mereka akan menjadi pemimpin bangsa.

Kalau kita sadar akan fungsi fungsi itu, maka kita akan lebih berhati-hati, memberikan pendidikan yang terbaik tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah. Karena anak-anak juga belajar dari rumah. Bagaimana orang tua menjadi contoh dan teladan yang baik buat anak anaknya. Sehingga pada suatu saat mereka besar nanti, mereka mempunyai pondasi yg kokoh, yang tidak saja cerdas pemikirannya, mulia akhlaknya, dan cinta pada negerinya.

Indonesia harus dipimpin oleh putra putra terbaik bangsa, dan siap tahu, mereka adalah anak-anak kita nantinya

Untuk itu fungsi ibu sangatlah penting. Dengan pendidikan yang baik dari ibunya, maka akan melahirkan anak yang baik juga. Bulankah kecerdasan anak diturunlan dari GEN ibunya ?

Anak-anak harus pendidikan terbaik, tidak harus pendidikan formal tapi pola pikir , dan harus juga dikuasai, budi pekerti yg tinggi, tutur kata yang santun, juga spiritualitas, apapun agamanya. Rasa Nasionalisme yang tinggi itu juga penting untuk menumbuhlan rasa cinta kepada negeri ini.

Untuk itu peran Ibu sangatlah strategis. Bukankah ada pepatah mengatakan Ibu adalah Tiang Negara ?

Mari kita menjadi Ibu yang hebat,

bangun keluarga kita menjadi keluarga yg hebat.

Apabila setiap keluarga menjadi hebat.

Maka Indonesia akan menjadi hebat.

Perempuan Indonesia, ayo

Mulai dari sekarang.

Mulai diri sendiri,

Layakkan diri,

ebatkan diri kita,

hebatkan keluarga kita,

Hebatkan Indonesia tercinta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa bu... sangat menginspirasi....

24 Nov
Balas



search

New Post