SMP Negeri 2 Ngaringan tidak hanya menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga tempat untuk memperdalam nilai-nilai spiritual. Pada Sabtu, 9 Maret 2024, sekolah ini menggelar kegiatan religi yang melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, guru, karyawan serta peserta didik kelas 7 hingga 9. Kegiatan ini menjadi momen berharga untuk memperkuat ikatan keagamaan dan kebersamaan di antara warga sekolah.

Pukul 08.00 WIB, halaman sekolah dipenuhi dengan tikar yang tersusun rapi. Suasana tenang dan khidmat terasa menyelimuti. Acara diawali dengan rutinitas doa mengawali setiap kegiatan, bacaan Asmaul Husna, hafalan surat pendek dan solawat burdah. Sebagai acara pembuka, pembacaan tahlil dipimpin oleh Moh. Faizin, S.Pd.I, merupakan suatu kegiatan yang sarat makna bagi umat Islam untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal. Suara tahlil yang merdu mengalun di udara, memenggelamkan pada kekhusyukan dan mengingat tentang kebesaran Allah SWT sebagai pencipta alam semesta beserta isinya.

Kemudian, Djoko Susilo, S.Pd selaku Kepala Sekolah memberikan ceramah yang penuh makna. Beliau menekankan pentingnya introspeksi diri, mengingat dan mengakui kesalahan serta keburukan yang telah dilakukan sebelumnya. Peserta didik didorong untuk berkomitmen mengurangi dan menghindari perilaku yang tidak baik serta merugikan diri sendiri maupun orang lain. Pesan ini menjadi panggilan untuk menjadi individu yang lebih baik dan bertanggung jawab.

Dalam tausiahnya, kepala sekolah juga memberikan motivasi untuk meningkatkan ibadah pada bulan suci Ramadan. Beliau mengajak seluruh peserta didik untuk memperbanyak amalan sunah dan berusaha keras untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini sebagai bentuk persiapan spiritual menyambut bulan penuh berkah tersebut.

Seiring berakhirnya ceramah, suasana halaman sekolah terasa penuh dengan kekhidmatan. Acara dilanjutan dengan doa bersama menjelang Ramadan yang dipimpin oleh Suwanto, S.Pd., guru Bahasa Inggris, di mana setiap peserta didik dan warga sekolah ikut merapatkan shaf untuk bersama-sama memohon keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Doa tersebut menjadi tanda solidaritas dan persatuan dalam kebaikan.

Setelah acara doa selesai, kebersamaan tidak berhenti di situ. Seluruh peserta didik dan warga sekolah melanjutkan kegiatan dengan sarapan bersama. Suasana keakraban semakin terasa, saling bertukar makanan satu dengan yang lain semakin membulatkan sebuah keharmonisan. Sebelum ditutup, panduan mengisi buku kegiatan Ramadan bagi peserta didik pun dibahas bersama. Hal ini menunjukkan komitmen sekolah untuk terus mendukung dan membimbing peserta didik dalam meningkatkan kualitas ibadah mereka. Hingga akhirnya acara selesai, semua peserta didik kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. (Isti)