Istiqomah

Saya Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS Malang. Menulis dan mengedit adalah pekerjaan yang saya sukai. Dari hobi bisa jadi sumber penghasilan dan meningkatkan ko...

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar untuk Terus Bersyukur

Belajar tetap bersyukur di tengah musibah. Tetap husnuzan padapketentuan Allah. Karena itu saya terus belajar bersyukurr Bersyukur dan terus bersyukur. Itulah kini yang terus sedang saya ajarkan pada lisan, otak, dan hati saya.

Tentu bukan berarti saya bersyukur atas musibah Covid-19. Bukan! Ini sebuah cara untuk membuat hati dan pikiran husnuzan, berprasangka baik pada Allah. Sebuah cara untuk tetap menghidupkan harapan di tengah ketidakpastian kapan musibah ini berakhir.

Bukankah Allah telah berjanji akan melipatgandakan karunia-Nya bila kita bersyukur?

Di tengah musibah Covid 19, ternyata Allah mengajarkan banyak hal pada saya. Ada banyak waktu untuk merefleksi diri. Ada banyak waktu untuk membayar utang pada anak-anak.

Oh alangkah indah berjamaah shalat fardhu dan Tarawih bersama. Di rumah saja. Lalu mengakhiri Tarawih dengan curhat dan candaan anak-anak plus sedikit nasihat. Singkat saja. Agar tak terkesan mendikte.

Oh alangkah indah melihat anak-anak bergantian mengerjakan tugas rumah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap jelang makan sahur, anak-anak sudah bangun lebih dulu. Memasak lalu menyiapkannya di meja makan. Seringkali saya yang nyaris selalu tidur larut, dibangunkan saat semua sudah siap. Tentu setelah secangkir kopi panas siap diteguk terhidang.

Oh alangkah indah semua ini, Rabb.

Betapa aniayanya diri ini bila masih kurang bersyukur. Sebagai manusia, memang ada banyak harapan dan mimpi yang belum tercapai. Daripada melihat orang lain yang 'tampaknya' secara lahir lebih sukses dan lebih beruntung, saya memilih terus mengajari lisan, otak, dsn hati untuk bersyukur. Sambil terus beristighfar atas segala khilaf.

Oh alangkah indah. WfH di saat Ramadhan. Begitu banyak waktu luang untuk melakukan kebaikan di dalam rumah. Sesuatu yang sangat mahal dan mewah bagi saya yang akhir-akhir ini terlalu sibuk di luar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiiin sama2 ya Bu.

26 Apr
Balas

26 Apr

Masyaa Allah..keren bundaku ini. Peluk jauh dari Bogor.

27 Apr
Balas

Betul sekali bunda. Saya jadi merenung juga nih.

27 Apr
Balas

Aamiin...mantab tulisannya bu

26 May
Balas

Hikmah di balik corona ya bu.. Barakallah

27 Apr
Balas

Walau dalam musibah, rahmat tetap ada, bersyukur jangan lupa. Mantap buk. Salam literasi

02 Jun
Balas

Dengan bersyukur dalam keadaan apapun, InsyaaAllah nikmat akan bertambah. Aamiin

27 Apr
Balas

Betul, bun. Terima kasih sudah diingatkan untuk senantiasa bersyukur.

27 Apr
Balas

Tidak ada kata yang indah selain ucapan rasa syukur disaat WFH. Sehat selalu Bu is

26 Apr
Balas

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin.

27 Apr
Balas

Barokalloh...sehat selalu ibu

25 Jun
Balas



search

New Post