KARYA YANG TERLUPAKAN
Sebenarnya saya memulai kegiatan menulis lebih banyak ke fiksi. Cerpen saya sering dimuat di majalah atau koran. Bahkan, Alhamdulillah, satu cerpen saya, Lelaki yang Mencintai Bulan dimuat di Horison. Saat itu saya menggunakan nama pena, bukan nama sebenarnya.
Seiring berjalannya waktu serta peralihan tugas saya dari seorang guru Bahasa Indonesia SMA menjadi widyaiswara, terjadi perubahan arah tulisan saya. Dari puisi, cerpen, dan novel, saya beralih ke buku ilmiah. Sejatinya ini juga dampak positif dari keterlibatan saya sebagai tim penulis buku Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 revisi. Alhamdulillah, banyak pengetahuan dan pengalaman berharga yang saya peroleh bersama para pakar seperti Bapak Mohammad Hamka dari Puskurbuk, Prof. Suherli, Mas Adji, dan Pak Maman Suryaman.
Salah satu tugas utama widyaiswara adalah mengembang berbagai bahan diklat. Salah satunya adalah tentang pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS). Alhamdulillah saya dipercaya dalam penyusunan modul untuk pelatihan PKP bersama Ibu Dr. Ari Pudjiastutik. Slamet Hariyadi alias Pak Didik, Bu Indah Patmawati (yang juga editor MG), Mas Falidan, Pak Dr. Muhadjir, dan banyak teman WI lain dari semua PPPPTK di Indonesia. Berkah mengikuti kegiatan tersebut, terbitlah buku Pembelajaran dan Penilaian Higher Order Thinking Skills. Alhamdulillah, laris manis. Buku ini sudah sampai cetakan ketiga (edisi revisi).
Begitulah akhirnya. Dari sebelumnya bergulat dengan sastra seperti puisi, cerpen, dan novel bersama anak-anak SMA bergeser menggumuli teori-teori pembelajaran. Dari membersamai anak-anak remaja , beralih belajar bersama para guru. Dari terbiasa menggunakan bahasa remaja dan tema-tema remaja yang gaul, saya harus menghadapi semua hal yang serius dan ilmiah. Ide-ide pergaulan remaja, jatuh cinta dan cemburu ala anak-anak SMA pelan-pelan menguap. Saya mulai kesulitan mengembangkan cerita remaja. Sedikit demi sedikit saya pun kesulitan bermain-main dengan imajinasi dan diksi yang dulu begitu mudah terlintas di benak saya. Benarlah kata orang, kehidupan pribadi seorang penulis sangat berpengaruh terhadap apa yang ia tulis.
Sejatinya, pada tahun pertama saya menjalani tugas sebagai Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS. Saat itu saya sempat menerbitkan sebuah antologi puisi Monolog Rindu dan kumpulan cerpen Panasea. Dalam Panasea ada cerpen saya yang lolos dalam kegiatan teacher Super Camp di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tahun 2016 dan sebuah cerpen yang masuk 10 besar cerpen dalam lomba Menulis Cerpen di Kemendikbud tahun 2011. Kedua buku ini terbit mengiringi buku Madrasah Terbaik Itu, Ibu yang Alhamdulillah sangat laris manis. Saya fokus pada penjualan buku Madrasah Terbaik Itu, Ibu. Pun saat terbit buku Pembelajaran dan Penilaian Higher Order Thinking Skills tahun 2018, saya fokus pada buku baru ini.
Saya abai dan seolah melupakan Monolog Rindu dan Panasea. Hingga kemudian banyak teman penulis Media Guru yang menanyakan mana buku kumpulan puisi dan kumpulan cerpen saya, saya tersadar telah mengabaikan kedua karya saya ini. Sebuah sikap yang kurang menghargai kerja keras. Memandang remeh pada karya.
Begitulah akhirnya, minggu lalu saya mencetak ulang kedua buku tersebut. Sama seperti cetakan pertama dulu. Masing-masing hanya 100 eksemplar. Dan Alhamdulillah, sudah menipis stoknya. Ternyata, karya yang kurang saya openi ini ada jodohnya bertemu dengan pembacanya.
Jadi, jangan pernah mengabaikan karya Anda. Ingatah bahwa saat menuliskannya Anda menggunakan ide, inspirasi, waktu, kesehatan, dan banyak hal yang dianugerahkan oleh Allah pada kita. Lalu mengapa membiarkan karya kita sia-sia hanya tersimpan dalam bentuk file? Sementara di sisi lain, karya saya bisa jadi dapat menjadi sumber inspirasi, sumber pembelajaran bagi teman-teman guru penulis. Bahkan mungkin dapat dijadikan bahan pembelajaran karakter melalui karya sastra.
Percayalah, mencetak lalu memasarkannya, akan mengantar buku kita pada nasib baiknya masing-masing.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bunda memang cantik karya nya2 penuh inspirasi dan menambah semangat yang lainnuntuk selalu berkarya
Amiin
Alhamdulillah
Terima kasih Bunda sudah menyuntikkan semangat kepada kami, para penulis pemula.
keren menewen Bunda Isti. sll menyemangati kami. trmksh
Semangat
Mantap Bun..Terimakasih sdh mengingatkan. Stok buku si cantik jg sdh habis. Uppsss..
Cetak lagi
Mantaaaap Bund.. Terima kasih sharenya..Barakallah.,
Terimakasih bunda... ada semangat menulis lebih baik muncul di diri saya setelah baca artikel bunda ini... barokallahu bunda Isti..
Semangat terus, Barrakallah.
Bismillah, terima kasih pencerahannya Ibu.. Mantul
Semoga bukuku bertemu takdirnya
Amiin
Selalu dan selalu menginspirasi Bundaku. Memang seru kalau tulisan yang terbengkalai menjadi tulisan yang kembali bernyawa. Terima kasih Bunda sehat selalu
Selalu keren dan inspiratif
Berharap suatu saat saya bisa hijrah seperti Bunda menjadi penulis buku berkualitas sprti Bunda... Aamiin
Lho cerpen, novel itu ya berkualitas hanya genre beda. Piye tho
Maksudnya, berupa artikel pendidikan, teks pelajaran, best practitce spt punya Bunda yang sekarang setelah jadi widyaiswara ini Bun.. Hee
Maksudnya, berupa artikel pendidikan, teks pelajaran, best practitce spt punya Bunda yang sekarang setelah jadi widyaiswara ini Bun.. Hee... Cerpen saya blum apa2 Bun.. Masih biasa saja sptnya ya Bun..
Sangat menginspirasi
Semangat literasi bu
Luar biasa bunda. Entah kpn tulisan saya bisa lebih baik
Insyaallah segera asal disiplin menulis terus
Ingin bisa seperti ibu. Menghasilkan tulisan berbagai genre. Harus banyak belajar dari ibuu
Yg penting rajin baca
Terimakasih Bunda Isti, motivasi yang tak putusputusnya untuk kami. Nama adalah Doa. Terbukti dari nama Bunda...he...he...
Amiiin
Gitu ya Bu?Saya jg lebih dekat dg puisi dan cerpen. Masih anti dg yg ilmiah.... Mohon doa bs belajar....
Barrakaullahu fiki
Sangat menginspirasi, terima kasih Bunda
Bunda yang Super, semoga senantiasa diberi kesehatan dan Sukses selalu buat bunda
Amiin
artikel bunda isti selalu menjadi inspirasi dan modal saya untuk meneladaninya. betapa beruntungnya bunda, setiap kebaikan penulisan yang kami lakukan, in sya Allah bunda memperoleh pahala dan kebaikan yang tiada henti
Amiiin ya Robbal Alamin
Terimakasih Bunda sangat menginspirasi bagi kami pemula
Alhamdulillah. Semangat berkarya. Trims bunda Isti
Terimakasih bunda. Sudah memotivasi , memunculkan energienergi positif saya sebagai penulis pemula.
Ide yg super manfaat barakallohu, Bunda
Terimakasih bunda mengembalikan semangat.
Terimakasih Bunda audah menyemangati