Kunci Sukses Pembelajaran Orang Dewasa
Kunci Sukses Pendidikan Orang Dewasa
Oleh: Istiqomah, S.Pd., M.Pd.[i]
Mendidik orang dewasa tentu berbeda caranya dengan mendidik anak-anak. Mereka bukan lagi sosok yang mudah kita atur dengan segala tata tertib apalagi diancam dengan sanksi disetrap, diskors, apalagi tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah. Mereka sudah tidak butuh itu semua. Menurut saya, agar pendidikan orang dewasa yang kita lakukan sukses, setidaknya ada empat hal yang perlu kita perhatikan.
Pertama, tujuan orang dewasa belajar. Tujuan mereka belajar ini menjadi motivasi penggerak yang sangat hebat bagi orang dewasa dalam belajar. Mereka belajar untuk meningkatkan kinerjanya, kompetensinya, agar mereka dapat meraih prestasi kerja seperti naik pangkat, atau agar penghasilan yang lebih baik. Karena itu, mereka lebih menyukai mempelajari sesuatu yang kontekstual. Orang dewasa yang bekerja sebagai seorang pembuat kuei misalnya, mereka lebih membutuhkan cara bagaimana memasak resep-resep baru yang laris dan menguntungkan. Mereka tidak lagi butuh mempelajari kandungan gizi, harga bahan, dan sebagainya karena semua itu telah mereka kuasai di luar kepala. Yang mereka butuhkan hanya bagaimana komposisi bahan dan cara membuatnya melalui praktik langsung. Itu saja dan mereka akan langsung mempraktikkannya. Pengalamannya sebagai pembuat kue akan membimbimbingnya ‘menemukan sendiri’ kolaborasi antarmateri yang terkait dengan ‘resep kue baru’ yang dipelajarinya. Baru, bila pengetahuan dan pengalaman yang dmilikinya tak mampu menjawab masalah yang dihadapi, ia akan bertanya pada instrukturnya. Selebihnya, ia akan lebih berhasil dengan mencoba dan menciptakan kreasi kue baru tersebut sesuai ‘gaya-nya’ selama ini.
Kedua, pengalaman hidup. Dalam hal pengetahuan dan pengalaman ,orang dewasa sangat berbeda dengan anak-anak. Mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup luas baik kesuksesan maupun kegagalan. Karena itu, proses pembelajaran akan lebih baik dilakukan dengan cara memfasilitasi, bukan mengajari. Beri kesempatan mereka untuk menyampaikan pandangan dan pengalamannya. Dengarkan baik-baik. Setelah itu, ajak mereka untuk Bersama-sama melihat referensi, regulasi, atau hal-hal yang kita yakini kebenarannya untuk kita tanamkan pada mereka. Lakukan bukan untuk melakukan perdebatan, tetapi membuka kesempatan mereka untuntuk merenungkannya.
Ketiga, faktor U, usia. Usia sering jadi alasan bagi Sebagian orang dewasa terutama yang di atas 50 tahun. Namun, tentu bukan terkait dengan rasa malas, tetapi mulai menurunnya stamina fisik seperti kekuatan untuk duduk lama, memandang tulisan di buku atau di layar komputer lama-lama, atau terlalu banyak menuntut hafalan. Karena itu, sebaiknya durasi baik tatap muka langsung maupun tatap muka maya harus dipertimbangkan matang-matang.
Keempat, jangan menggurui. Kalimat ini sejatinya tidak hanya berlaku pada Pendidikan orang dewasa. Anak-anak sekalipun, banyak juga yang tidak suka bila ada orang lain yang bersikap mengguruinya. Sikap menggurui sering membuat seseorang merasa direndahkan. Karenanya, metode curah pendapat seperti di atas sangat tepat diterapkan. Selain itu, kita juga bisa menggunakan teknik bercerita dan permainan. Cerita yang diangkat tentu saja bukan cerita Kancil Nyolong Timun atau Cinderella, tetapi cerita yang di dalamnya terdapat problem atau masalah yang harus dipecahkan. Mereka kemudian kita minta pendapatnya terkait cerita itu. Misalnya, kita minta analisis mengapa tokoh utamanya gagal menyelesaikan permasalahnnya; atau bagaimana seharusnya sang tokoh menyelesaikan konflik yang dihadapinya (ini dapat dipilih bila cerita dibuat tidak selesai). Teknik permainan dapat dengan aplikasi game-game aplikasi atau permainan fisik sederhana akan membuat mereka senang dan tidak jenuh belajar.
Kalau ingin lebih sukses, Anda tentu dapat mencari teknik lain asal sesuai dengan perkembangan psikologis mereka sebagai orang dewasa. Tentu saja juga status sosial, ekonomi, bahkan bila mungkin agama. Makin sesuai pendidikan yang Anda lakukan dengan karakteristik mereka, makin terbuka kesempatan keberhasilannya. Yang pasti, kita tak akan pernah gagal melaksanakan pendidikan orang dewasa selama kita tidak melakukannya.
Penulis adalah Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS
[i] Widyaiswara PPPPTK PKn dan IPS
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Essip bunda...
Ulasan yang lengkap, sangat mencerahkan bunda. Benar sekali kadang sikap menggurui sesama teman membuat kurang nyaman
Terima kasih Bunda
Terima kasih ilmunya, Bunda
Haha mantap bunda...sukses selaluiya ya
Ulasan yang lengkap, trimakasih Buu
Terima kasih ilmunya Bu.
Terimakasih Bu