Bismillah.

Alhamdulillah, di tengah kesibukan yang padat merayap dan pandemi yang entah sampai kapan, ada banyak hikmah yang harus sangat saya syukuri. Saat sedang memasak, pukul 10.00 pagi (agenda tertunda karena harus Vicon dengan Calon Guru Penggerak), si ragil menemui saya di dapur. "Umi masak apa?" "Ini bikin soto lamongan." "Udah selesai?" "Udah itu tinggal goreng kerupuk dan bikin koyah." "Ya... telat." Pagi ini memang dia hanya turun untuk shalat Subuh setelah itu sibuk ujian praktik secara online. "Apanya yang telat, Dik?" "Ini aku disuruh buat foto atau video prakarya kayak dulu. Lha kalau umi sudah selesai masak, aku buat apa prakaryanya?" Saya terdiam sejenak untuk berpikir. "Ya udah, Adik yang nggoreng kerupuk, bikin koyah, iris-iris daging ayamnya, lalu membuat sajiannya di mangkok dan piring." "Lha artinya aku gak buat sendiri, dong Mi." "Ya sudah kalau gitu bikin daging bakar saja," usul saya. "Oh iya kemarin kan sudah belanja slice beef," katanya dengan wajah bersinar. Slice beef barbeque memang akhirnya jadi menu favorit anak-anak saya sejak pandemi Covid-19 dan kami memutuskan tidak lagi menggunakan jasa ART. Biasanya, anak-anak sih tinggal mengeksekusi daging sapi yang sudah saya marinasi. Bahkan, untuk persediaan saat harus dinas luar, saya seringkali sudah menyiapkan daging sapi marinasi dalam beberapa wadah tru*****re". Nah, sore nanti, si ragil harus memulainya dari awal untuk ujian praktiknya. Bagaimana proses dan hasilnya? Tunggu ya. Alhamdulillah, sungguh ujian praktik ini membawa berkah. Menguatkan kemandirian anak-anak saya untuk menyediakan makanan sehari-hari sungguh life skill yang sulit saya ajarkan pada anak-anak saat masih punya ART dan tidak ada belajar dari rumah. Uft! Iya ya. Kok saya ngajari gak jujur ya. 1Columba Livia 2 Komentar