Istiqomah

Saya Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS Malang. Menulis dan mengedit adalah pekerjaan yang saya sukai. Dari hobi bisa jadi sumber penghasilan dan meningkatkan ko...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pandemi Corona Covid-19, Zikrul Maut bagi Orang yang Beriman

Pandemi Corona Covid-19, Zikrul Maut bagi Orang yang Beriman

Awalnya, jujur saja saat pandemi Corona Covid-19 mulai merebak di Wuhan, sama seperti sebagian besar netizen, saya pun berpikir ini hukuman atas kesombongan Jin Ping. Pembaca mungkin masih ingat dengan pernyataan Presiden China itu bahwa tak ada satu kekuatan apa pun yang dapat menghancurkan China. Orang yang beriman menilai pernyataan tersebut dinilai sebagai sebuah kesombongan. Bukankah ada Allah Yang Mahakuasa, Maha Berkehendak? Bila Allah berkehendak, jangankan menghancurkan sebuah negara, bumi beserta seluruh isinya pun Allah dapat melakukannya.

Namun, ternyata musibah ini pun merebak ke berbagai belahan dunia. Corona Covid-19 dapat menjangkiti siapa saja, tanpa pandang bulu. Tak peduli apa kebangsaannya, agamanya, bahkan usianya. Bahkan, kini WHO telah menyatakan Corona Covid-19 telah menjadi pandemi. Ancaman kemanusiaan global.

Lalu kita harus bagaimana? Ikutan panik dan ketakutan? Lalu ramai-ramai memborong dan menimbun barang-barang demi kepentingan dan keselamatan pribadi? Bila ini yang kita lakukan, keadaan akan makin parah, perekonomian akan makin 'mengerikan', dan KEMATIAN akan makin menakutkan. Ya, dalam hal ini saya sepakat dengan Aming, komedian yang pernah main dalam Opera Van Java, bahwa bukan Corona yang membunuh kita, tetapi keegoisan dan keserakahan yang akan membunuh kita. Itu bisa terjadi saat orang-orang kaya dan berduit lebih berbondong-bondong memborong barang-barang kebutuhan sehari-hari, masker, dan obat-obatan, lalu menimbunnya. Dampak nya jelas, harga-harga melonjak tajam. Orang miskin bukan hanya tak sanggup membeli karena harga melambung tinggi, tetapi juga karena barangnya tak ada. Bahkan, mungkin pula terjadi, mereka yang berduit tadi kemudian menjual barang-barang tersebut dengan harga selangit.

Mengerikan sekali membayangkannya. Masihkah jiwa Pancasila dan keimanan yang konon n katanya tertanam pada diri setiap insan Pancasilais yang mengaku beriman kepada Tuhan yang Maha Esa menjawab tantangan ini? Di sini, bukan hanya keimanan kita yang sedang diuji, tetapi juga pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Namun, kita tak boleh putus asa. Sebagai orang beriman, kita harus benar-benar mengimani bahwa lahir, hidup, dan jodoh kita adalah hak dan rahasia Allah SWT. Tak ada yang tahu kapan, di mana, dan bagaimana ketiganya akan datang dalam kehidupan kita.

Tugas kita sebagai manusia adalah ikhtiar dan berdoa, sedang keputusan akhirnya adalah hak Allah. Bukan kita serahkan pada Allah. Ini berlaku dalam segala hal. Termasuk dalam menghadapi bahaya pandemi Corona Covid-19. Kita tak pernah tahu, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana virus itu akan beraksi. Namun, sebagai manusia kita harus berikhtiar semaksimal mungkin untuk menghindarinya. Kita dapat menjaga pola hidup bersih dan sehat dari sering mencuci tangan, banyak minum air putih, menggunakan masker, tidak berada dalam kerumunan massa, dan sebagainya. Ikhtiar fisik ini harus kita barengi dengan ikhtiar rohani yaitu dengan berdoa. Kita dapat berdoa dengan bahasa apa pun. Namun, bagi kaum muslimin dapat dapat membaca doa-doa yang diijazahkan atau diajarkan para ustaz, kiai, bahkan habaib.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah saling mendoakan. Mari kita saling mendoakan agar kita semua terhindar dari berbagai musibah, termasuk ancaman Corona Covid-19. Mari kita doakan agar mereka yang sudah terkena atau baru terduga, semuanya dapat sehat kembali. Mari kita berdoa bersama-sama agar musibah ini segera diangkat oleh Allah.

Agar doa kita diijabah oleh Allah, mari kita bersihkan diri. Mari perbanyak istighfar. Mari bertaubat bersama-sama krppada Allah. Mohon ampun atas segala dosa serta mohon perlindungan dunia akhirat pada-Nya.

Yang tak kalah pentingnya, mari kita saling memaafkan. Secara pribadi, melalui tulisan ini, saya mohon maaf lahir batin kepada semua kerabat, teman, sahabat, baik yang hanya kenal dan berinteraksi di dunia maya maupun yang kenal dan berinteraksi dalam dunia nyata. Insyaallah, saya niatkan detik ini juga, bismillah, dengan setulus-tulusnya saya memaafkan semua.

Bukan semata karena pandemi tersebut, tetapi kita tak pernah tahu kapan maut menjemput kita. Karena itulah, saling memaafkan akan memperingan langkah kita saat kembali nanti. Entah kapan waktunya.

Sungguh, Pandemi Corona Covid-19 menjadi zikrul maut yang dahsyat bagi yang mau berpikir.

Sekali lagi, maafkan saya dan keluarga saya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda semua dengan kebaikan yang berlipat-lipat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sama-sama bunda. Semoga kita selalu diberi hidayah utk ttp istiqomah di jalanNya. Selamat dunia akhirat Aamiin

14 Mar
Balas

Sama-sama, Bunda. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan pada kita semua dan segera mengangkat virus civid-19. Aamiin.

14 Mar
Balas

Betul bunda.akhir zaman mnrt ustadz. Dan ini musibah. Selayaknya kita memohon ampun kpdNya. Hidup mati itu takdir dariNya.trmksh pencerahannya.

14 Mar
Balas

Aamiin,.. Saya juga mohon maaf Ibu Isti. Semoga kita selalu dalam.lindungan.Illahi Robbi. Aamiin

14 Mar
Balas

Sama -sama Bunda. Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya.. Aamiin

14 Mar
Balas

Iya bun, maafkan saya juga.

14 Mar
Balas

Amin ya rabbal alamin

14 Mar
Balas

Mugi semua diberi kesehatan

14 Mar
Balas

Sama2 Bunda Mhn maaf lahir batiin...

14 Mar
Balas

Sama-sama bunda hal utama tetap berserah Diri pada YMk karena semua datang kebaikandan keburukan atas izinNya

14 Mar
Balas

Membacanya seperti makan brownish. Meleleh coklatnya.

14 Mar
Balas

Sama-sama bunda, sayapun memohon maaf kepada njenengan, semoga segala penyakit segera berlalu

14 Mar
Balas

Sama-sama bunda, sayapun memohon maaf kepada njenengan, semoga segala penyakit segera berlalu

14 Mar
Balas

Masyallah tabaarakallah. Terimakasih sudah mengingat kan kami, Bu. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

14 Mar
Balas

Maafkan sayaMbrebes mili ini nulisnya ya Allah semoga kita kelak diwafatkan dalam keadaan beriman

14 Mar

Sama-sama bunda... Semoga Allah ampuni kita semua

14 Mar
Balas

Amiin

14 Mar

Sama-sama Bunda, Aamiin YRA

14 Mar
Balas

Terimakasih pengingatnya. Barokallah.

14 Mar
Balas

Semoga wabah corona cepat teratasi.semoga Allah SWT cepat melindungi diri kita.Aamin yra

14 Mar
Balas

Aamiin Ya Rabb

14 Mar
Balas

Pandemik corona menjadi zikrul maut kita. Ya Allah, ampuni kami semua ini. Saya senang diingatkan bunda, terima kasih ya

14 Mar
Balas

Sama sama bunda Isti. Smoga kita selalu diberikan kemudahan bisa terus istiqomah dijalanNya ditengah ujian dan cobaan ini.

14 Mar
Balas

Amin ya Rabbal Alamin

14 Mar

Sama2 Bunda Isti... sy jg mhn maaf lahir dan batin... covid19 benar2 zikrul maut... laa haula wa laa quwwata illa billaah...

14 Mar
Balas

Aamiin, sama2 Bu.

14 Mar
Balas

Sama-sama Ibu, tulisan Ibu benar-benar memberikan angin segar akan kepanikan menghadapi masalah corona yang sudah menjadi pandemi. Semoga kita terhindar dari virus menakutkan ini.

14 Mar
Balas

Marisaling mendoakan bu...jaga kesehatan ya bunda..salam

14 Mar
Balas

Sama - sama. Biarlah Allah yang tahu isi hatiku..

14 Mar
Balas

Sak kondure, Bun. Mohon maaf lahir batin. Semoga kita semua bisa melewati ujian ini.

14 Mar
Balas

Mohon maaf Bunda Isti belajar sedikit mengedit tulisan ibu..... Ojo nesu you karo wong Lowokwaru, Malang. Love youMasihkah jiwa Pancasila dan keimanan yang konon n katanya tertanam seharusnyaMasihkah jiwa Pancasila dan keimanan yang konon katanya tertanam....sedikit koreksi saja Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah saling mendoakan. Mari kita saling mendoakan agar kita semua terhindar dari berbagai musibah, termasuk ancaman Corona Covid-19. Mari kita doakan agar mereka yang sudah terkena atau baru terduga, semuanya dapat sehat kembali. Mari kita berdoa bersama-sama agar musibah ini segera diangkat oleh Allah.Kalau disederhanakan kalimatnyaHal lain yang tak kalah pentingnya adalah saling mendoakan. Mari kita saling mendoakan agar kita semua terhindar dari berbagai musibah, termasuk ancaman Corona Covid-19, serta bagi mereka yang sudah terkena atau baru terduga, semuanya dapat sehat kembali, dan Allah segera mengangkat musibah ini.

14 Mar
Balas

Monggo

14 Mar

Ya Allah kami berlindung kpd Mu dari penyakit belang, gila dan sress, lepra dan dari berbagai buruknya penyakit yg mengerikan, aamiin

14 Mar
Balas

Sm2 bunda mhn maaf lhr batin. Smg kita terhindar dr wabah virus ini & cobain ini sgera berakhir

14 Mar
Balas

Aamiiin YRA. Jazakillah Bunda Isti...reminder buat kita semua.

14 Mar
Balas

Sama-sama Bunda, Semoga kita terhindar dari segala wabah virus termasuk corona.

14 Mar
Balas



search

New Post