HATI YANG TAK PERNAH TERBAGI, a novel by Istiqomah

Kelahiran, pernikahan, dan kematian adalah rahasia Allah. Kita tak pernah tahu kapan datangnya. Kita pun tak pernah tahu, siapa dan kapan jodoh kita datang bahkan berakhir.

Adalah Yulia, perempuan cantik, anak tunggal dari keluarga kaya raya. Ia mewarisi usaha peternakan orang tuanya. Sebuah usaha yang di kemudian hari membuatnya sadar telah banyak berbuat aniaya pada orang-orang yang tinggal di dekat kandang ayam milik ayahnya. Banyak pertanyaan hadir dalam benaknya. Adakah sakit ayahnya yang kemudian meninggal dunia adalah karma atas kezaliman keluarganya pada orang-orang yang terdampak polusi usaha peternakannya?

Kematian Hamdan, suami pertamanya telah membuatnya oleng dan kehilangan kewarasan. Ridho pun datang menjadi lelaki kedua dalam hidupnya. Ia membimbing Yulia menemukan cahaya kebenaran ilahi. Hati Yulia kini dipenuhi cahaya iman. Ia menemukan kewarasannya kembali.

Namun, balik lagi. Skenario hidup manusia itu milik Allah. manusia tinggal menjalani. Kuat atau lemah. Mampu bertahan dan melaju untuk mencapai kebahagiaan atau kalah lalu tumbang dan hancur berantakan. Di saat ia berada dalam puncak kebahagiaan, saat benih kasih sayangnya bersama Ridho tumbuh yang kedua, Allah lagi-lagi mengujinya. Ridho pun diambil kembali oleh Sang Maha Pemilik Segalanya.

Yulia memang tak limbung. Bimbingan Ridho, imam yang alim bertakwa kepada Allah, telah mampu membuat Yulia mampu bertahan. Namun, di saat yang sama, ia dihadapkan pada kegamangan. Bagaimana ia mampu mendidik ketiga anak-anaknya serta melanjutkan usaha peternakan almarhum ayahnya?

Ia sadar tak boleh egois. Banyak jiwa yang bergantung dari usahanya. Para pekerjanya membutuhkan pekerjaan untuk dapat hidup dan menghidupi keluarganya. Di saat itulah, Jo, pria pertama yang membuatnya jatuh cinta, datang mengulur tangan. Beragam konflik batin harus ia alami. Pertarungan demi pertarungan antara keinginan dan keraguan memenuhi hati Yulia. Apalagi saat Jo dengan terang-terangan mengakui bahwa kekayaan Yulia adalah daya tarik utama yang membuatnya mencintai Yulia.

Dari semasa mahasiswa hingga Yulia menjanda dua kali, kekayaan Yulia adalah penyebab Jo jatuh cinta pada Yulia. Dendam masa lalunya pada kehidupan miskin membuat Jo ingin enjadikan Yulia sebagai jembatan untuk mewujudkan impiannya: menjadi kaya dan bisa berbuat untuk orang-orang yang senasib dengannya: miskin, bodoh, dan disisihkan.

Cinta jualah yang kemudian meluluhkan hati Yulia. Bagaimana ia menjalani 7 tahun pernikahannya dengan Jo, lelaki yang jelas-jelas mengincar harta kekayaannya? Saat kemudian Jo pun diambil oleh Sang Maha Pemilik Segalanya, adakah Yulia akan membuka hatinya untuk lelaki keempat sebagai suaminya?

Hati yang Tak Pernah Terbagi, bukan hanya cerita cinta. Dalam novel ini penulis berkisah tentang bagaimana seseorang mengejar hidayah Allah, bukan menunggu hidayah, dalam menghadapi ujian kehidupan. Romantis? Pasti. Karena memang demikianlah aliran novel yang dipilih Istiqomah yang mengaku romantis dan menyukai novel-novel terjemahan yang romantis. Relijius? Jelas. Bagi Istiqomah, apa pun yang ia tulis haruslah 'ada apa-apanya". Di balik setiap cerita yang ia tulis, ia berharap ada hikmah, ibrah yang dapat dipetik pembacanya tanpa merasa digurui. Karena itulah, hampir semua novelnya seolah menggedor hati pembacanya, mengajak pembaca melihat dirinya. "Bagaimana dengan diriku?"

Jadi, bila Anda penyuka novel romantis dan relijius, jangan lewatkan novel terbaru ini. Dengan harga Rp80.0000 (belum termasuk ongkos kirim), Anda dapat menikmati novel keren setebal 334 halaman ini. Yuk, buruan dapatkan di WA 081334231701.