Saya sedang galau, gegara harus menunggu antri cetak buku saya yang kedua. Sebenarnya kalau informasinya jelas dan saya tidak gagal paham, saya tidak segalau ini.

Ceritanya, buku saya sudah terbit. Ada pemberitahuan dari penerbit di surat elektronik saya yang sudah lama sekali tidak saya buka. Lengkap dengan info pemasaran di mana buku saya bertengger di beberapa toko online. Tentu saja saya senang sekali, sebab buku saya yang pertama diurusi suami saya yang saya sendiri sudah menyerahkan sepenuhnya pada beliau, entah buku saya mau diapakan, yang jelas beliau tidak mau mencetaknya karena setengah bergurau dia bilang kalau takut nanti saya lebih terkenal dari beliau dan saya hanya tertawa sambil tepuk jidat. Terserahlah asal dirimu bahagia, sayaaaang, hihihi.....

Ups, malah ngelantur. Nah, karena bahagia, saya unggah cover buku saya, sambil promosi, mungkin teman-teman saya ada yang berminat. Alhamdulillah sahabat-sahabat saya sewaktu SMA dan teman kuliah ada yang mengapresiasi dan memesan, bahkan suami saya ikut mempromosikan buku saya dan beberapa temannya juga ada yang pesan. Sayapun langsung menghubungi penerbit dan memesan sejumlah buku, menyelesaikan pembayaran dan menunggu buku saya dikirim, seperti biasanya dalam traksaksi online, kalau pembayaran diselesaikan, barang segera dikirim. Tapi hampir seminggu lamanya tidak ada pemberitahuan sama sekali tentang kabar pesanan saya. Saya mengirim pesan WA ke penerbit. Jawabannya buku saya sedang antri cetak yang kemungkinannya lama. Ya, Allah. Saya panik, sebab sebelumnya sudah menginformasikan pada teman-teman saya kalau bukunya sudah tersedia dalam waktu kira-kira 7 hari. Sayapun asyik meminta maaf dan menginformasikan kalau bukunya baru tersedia dalam waktu 2 minggu sampai 1 bulan. Ternyata teman-teman saya mau memaklumi, dan penerbit juga berjanji akan segera mengirimnya senin minggu ini. Tapi ketika saya tanyakan lagi selasa kemarin, ternyata jawabannya sedang diproses. Ya sudah, saya tunggu saja prosesnya. Sambil menunggu saya googling tentang transaksi online, ternyata dalam transaksi online, memang dikenal adanya pre order dan ready stock. Untuk barang 'ready stock', barangnya sudah tersedia dan biasanya langsung dikirim ketika transaksi pembayaran telah diselesaikan, sedang 'pre order' biasanya barang belum tersedia, dan baru bisa dikirim seminggu sampai paling lama 1 bulan baru dikirim.

Untuk mengusir kegalauan saya menghapus email saya yang jumlahnya ribuan. Entah sudah berapa tahun tidak pernah saya buka. Sekilas saya baca satu persatu sambil saya hapus. Ada hal yang membuat saya bahagia, ternyata saya menemukan artikel-artikel dan cerpen-cerpen lama saya yang masih tersimpan dalam lampiran surat-surat terkirim saya. Alhamdulillah, semua yang saya kira hilang, ternyata masih ada, dan ketika saya baca ternyata ceritanya banyak yang menarik, meski beberapa harus disesuaikan dengan masa sekarang. Entah kenapa dulu tidak lolos seleksi pemuatan. Kalau yang dimuat saya jelas punya dokumentansinya, sebab di samping honor, saya dulu selalu mendapat kiriman majalahnya sebagai tanda bukti pemuatan. Dan ada sebuah email yang membuat saya terkejut, yaitu pemanggilan audisi master chef di surabaya oleh sebuah televisi swasta karena saya lolos audisi tertulisnya. Tapi itu email kira-kira 5 tahun yang lalu yang baru saya baca sekarang. Eh....