Isti Yogiswandani

Just write when desire is coming, writting is a free way to ekspress........

Selengkapnya
Navigasi Web
Kidung Lereng Wilis (part 3)
Pesona telaga ngebel

Kidung Lereng Wilis (part 3)

Gelap masih membayangi hari, aroma kabut yang khas, kental terasa melintasi paru-paru. Ajisaka meregangkan kedua tangannya dan menghirup nafas dalam-dalam. Udara pegunungan yang masih relatif bersih, sebelum kendaraan bermotor mengotorinya dengan asap knalpot yang menyemburkan gas monoksida.

"Ayuk, Mas." Tanpa disadarinya, Mawar sudah menjajari langkahnya dan berlari-lari kecil mendahuluinya. Gadis itu memperlambat langkahnya ketika Ajisaka tak segera beranjak dari jalan santainya.

"Mas Ben, cepat keburu siang. Enggak enak kalau sudah banyak orang lewat. Polusi," katanya. Ajisaka tersenyum. Gadis itu memanggilnya Mas ben, gara-gara dia dulu sering menirukan kata-kata "yo ben" yang sering diucapkan gadis itu. Padahal namanya sendiri Ajisaka. Gadis yang lucu. Entah kenapa sejak pertama kali bertemu, ia menyayangi gadis itu.

"Jalan santai saja, Mawar. Ini juga belum jam 5. Nanti kita sampai ke penginapan lagi paling masih pagi,"

Ajisaka memang sedang ingin bersantai. Berjalan santai akan membuatnya lebih intens menikmati suasana sekitar telaga ngebel yang penuh misteri.

"Okelah kalau begitu," gadis itu tertawa renyah, berjalan di sisinya. Ajisaka ingin memeluknya, tapi ia kenal betul Mawar. Gadis itu pasti akan menghindar secara halus. Dalam beberapa hal gadis itu memang keras. Gadis yang sulit ditebak. Sekian lama mereka bersama, banyak yang menganggap mereka adalah sepasang kekasih. Tapi tidak begitu kenyataannya. Gadis itu selalu tersenyum dan menanggapinya dengan dingin bila ada yang mengusik hubungan mereka. Ajisaka sendiri masih bersabar untuk mengetahui lebih dalam tentang isi hati gadis itu. Sebagai laki-laki yang matang, dia tidak ingin grusa-grusu. Yang penting gadis itu nyaman di sisinya, itu sudah membuat hatinya bahagia. Rasa untuk melindungi dan menyayangi yang sempat terenggut sejak ditinggalkan almarhumah istrinya. Rasa kehilangan yang mendalam, tapi kehidupan harus terus berjalan mengikuti takdirnya.

"Mas, kenapa ya legenda telaga ngebel ini bisa mirip banget dengan legenda terjadinya rawa pening di Ambarawa. Jangan-jangan mirip juga dengan legenda terjadinya telaga-telaga lain,"

"Mungkin yang lain cuma copas," Ajisaka menjawab sekenanya sambil tertawa. Mawar ikut tertawa, paham kalau Ajisaka tak menjawab dengan serius.

"Terus yang benar " ngebel" atau ngebel(membunyikan bel) ya Mas. Mawar kembali membicarakan tentang legenda telaga ini.

"Kalau ditilik dari ceritanya tentang naga raksasa yang sering menampakkan diri diiringi bunyi klintingan, yang benar ya ngebel,membunyikan bel. Tapi sepertinya orang biasa menyebutnya telaga ngebel. Sudahlah, tidak usah diperdebatkan mana yang benar, perbedaan kan memang indah.

Mereka tertawa berbareng. Orang yang tak kenal pasti menganggap mereka sepasang kekasih, atau bahkan pasangan suami istri.

" Sreett....!" pick up pengangkut sayuran yang melaju kencang menyerempet lengan Ajisaka.

"Auww.....Ajisaka menjerit kaget. Lengannya terasa nyeri. Mawar tak kalah kaget. Diraihnya tangan Ajisaka dengan ekspresi penuh kekhawatiran.

" Gak papa kan Mas. Ayo kita ke dokter. Atau kembali ke penginapan, nanti kuobati. Aku bawa PPPK lengkap. Candramawar memegangi tangan Ajisaka dengan penuh kekhawatiran dan rasa sayang yang mendalam, membuat Ajisaka tersenyum bahagia, luka di tangannya hanyalah parut-parut luka biasa, tapi respon Candramawar sungguh membuat Ajisaka tak merasakan sakitnya,bahkan seperti merasakan semilir angin pegunungan di panasnya sahara. Ehmmmmm......(bersambung)
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pak mahfud. Maaf, sbnrnya sdh sering ingin berkunjung, tp sinyal sungguh tak mau kompromi :( pdhl kuota sgt aman :)

13 Feb
Balas

Nice to try. Write them down.

13 Feb

Nice journey. Bunda Isti. Jangan lupa untuk berkunjung ke tulisan saya.

13 Feb
Balas



search

New Post