Iswatun Khoiriyah

Iswatun Khoiriyah, lahir di Klaten, 29 Mei 1968, anak pertama dari enam bersaudara. Ayah bernama Slamet Joyodinomo dan ibu bernama Sutiyah. Menamatkan pendidika...

Selengkapnya
Navigasi Web
125 - DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH 2020 MODA DARING ( 5 )

125 - DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH 2020 MODA DARING ( 5 )

In Service Training yang dilakukan secara tatap muka virtual melalui zoom meeting, merupakan langkah untuk berdiskusi dan berbagi perencanaan/Plan. Langkah di IST mengikuti tahapan ILEAD, yaitu Introduction, Links, Enforcement, Awareness, Development. Pada tahap Introduction, kami saling memperkenalkan diri, sekolah dan permasalahan yang ditemui. Pada tahap Link peserta menghubungkan masalah yang dihadapi, dengan bahan bacaan yang sudah dipelajari, saling mendiskusikan alternatif solusi dan solusi terbaik yang bisa dilakukan. Dengan berbagi peserta dengan permasalahan sejenis, bisa saling memberi solusi dan masukan kepada yang lain. Pada tahap Enforcement , peserta saling berbagi praktik baik, dengan harapan apa yang sudah dilakukan dan berhasil dapat memberi inspirasi bagi masalah yang sudah diidentifikasi. Pada tahap Awareness peserta diharapkan sudah memiliki kesadaran penuh untuk mencari solusi terbaik dari alternatif solusi yang sudah dirumuskan sebelumnya, sehingga mempunyai pijakan mantap untuk menentukan rencana pengembangan sekolah ke depannya. Inilah inti tahap Development. Paserta diharapkan bisa menyususn sebuah rencana pengembangan sekolah yang bisa direalisasikan untuk memcahkan salah satu masalah yang dihadapi di sekolah.

Jadi kegiatan di IST ini bisa dikelompokkan menjadi dua kegiatan besar. Pertama adalah mengidentifikasi masalah pembelajaran dengan menuliskan kelebihan dan kelemahan yang ditemui di sekolah, dari beberapa masalah, diplih satu masalah utama yang akan diselesaikan. Setelah masalah utama dirumuskan dicarilah beberapa alternatif solusi pemecahan yang mungkin dilakukaan. Dari beberapa alternatif tersebut dipilihlah satu solusi terbaik dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Lalu ditentukanlah rencana pengembangan sekolahnya. RPS tersebut diberi judul yang mencerminkan masalah dan solusinya, serta indicator keberhasilannya. Diharapkan RPS tersebut juga dapat meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan memfasilitasi tercapainya student wellbeing.

Sebuah RPS harus direncanakan detil langkah – langkahnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monev, refleksi samapi pelaporannya. Selain itu harus ditentukan juga jadwal pelaksanaan dan instrument monev yang akan digunakan. Dari jadwal tersebut nantinya akan bisa ditentukan apakah rencana bisa dilakukan tepat waktu, sesuai dengan langkah - langkahnya. Berbagai tugas yang dulakukan langkah demi langkah memudahkan peserta untuk mendapatkan pengalaman berharga apa yang menjadi tugasnya di sekolah. Disinilah saya temukan karakter pembelajar para kepala sekolah, yang masih mau terus menggali potensi diri dan menemukan hal – hal baru untuk kemajuan sekolahnya. Semangat saling berbagi dan berkolaborasi nampak sekali. Meskipun kadang – kadang terlempar dari asyiknya berzoom ria, tapi peserta selalu berusaha berdamai dengan sinyal dan terus berusaha mengikuti kegiatan dengan antusias.

Kedua, dalam IST peserta slaing berbagi praktik baik dan melakukan refleksi terhadap praktik baik yang telah di lakukan peserta lain. Ini penting dilakukan karena praktik baik bisa menjadi sumber inspirasi yang bisa diduplikasi apabila ditemukan masalah yang sama nanti. Berbagai tema praktik baik ditemukan dan bisa menambah wawasan peserta.

Di akhir IST, peserta berhasil Menyusun sebuah RPS yang matang, yang akan diimplementasikan saat OJT 2.

IST ditutup dengan post test untuk melihat sejauh mana pemahaman para peserta dalam melakukan langkah pemecahan masalah. Dari jawaban post test mereka, saya merasa bersyukur, ternyata apa yang kami diskusikan, kami latih , kami kolaborasikan selama iST memberi ketajaman dalam mengidentifikasi permaslahan pada studi kasus, sehingga terlihat landasan dan pemahaman yang kuat ketika memilih satu masalah untuk diselsesaikan dengan menerapkan kemampuan manajerial, supervise dan kewirausahaan. Benar – benar membuat saya kagum akan semangat belajar mereka. Salut kepada peserta di kelas 1.5.A atas kerja keras dan kemauan belajarnya.

Kami menutup kegiatan IST dengan refleksi dan bersiap untuk melaksanakan RPS yang sudah dibuat pada saat OJT 2.

Akankan RPS bisa dijalankan dengan baik.. Kita ikuti lanjutannya lagi ya…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Diklat moda daring,memang sangat luar biasa

18 Sep
Balas

Semoga bu ....Sedih melihat teman2 PKS ditahun sebelumnya yang tak ada perubahan di lembaganya, padahal mereka sudah berkorban waktu dan tenaga dan meninggalkan banyak kepentingan lain untuk diklat ini.Diklat moda daring ini memiliki kesan perjuangan sendiri yang mungkin tdk akan terulang di tahun berikutnya....Semoga.....semua peserta menghargai waktu dan kesempatan panjang yg sdh dilewati ini .....menjadi salah satu dari banyak perubahan kebaikan....adalah komitmen yg harus dipegang. Terimakasih bu.... atas waktu dan ilmunya.

17 Sep
Balas

Selalu semangat bu....

18 Sep



search

New Post