Iswatun Khoiriyah

Iswatun Khoiriyah, lahir di Klaten, 29 Mei 1968, anak pertama dari enam bersaudara. Ayah bernama Slamet Joyodinomo dan ibu bernama Sutiyah. Menamatkan pendidika...

Selengkapnya
Navigasi Web
Day 44 - AYO CUCI PIRING
Good Girl

Day 44 - AYO CUCI PIRING

Hari Minggu pagi . Semua keluarga Seto berkumpul di meja makan untuk sarapan. Hari ini ibu menyiapkan nasi kuning beserta perlengakapannya. Ada tempe orek, mi goreng, telur dadar dan kerupuk. Ibu menyendokkan nasi ke piring bapak, lalu menambahkan lauk.

" Gak usah pake mi goreng bu." Kata Bapak.

Setelah itu ibu juga menyendokkan nasi untuk Hani dan Khoir.

" Ayo sarapan yang banyak, supaya mendapat energi yang cukup untuk kegiatan hari ini."

Tak lama ruang makan pun terdengar sunyi, hanya suara sendok beradu piring yang sekali - sekali terdengar.

Selesai makan, Hani pamit mau ke rumah temannya,. Ada kerja kelompok membuat video dalam bahasa inggris. Dia membawa piring bekas makannya dan mencucinya, lalu meletakkannya di rak piring. Ibu memang membiasakan anak - anaknya untuk mencuci piring bekas makan mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk melatih tanggung jawab. Khoir masih belum selesai makan.

“ Bu hari ini Khoir mau main bola di lapangan dekat sekolah ya. "

Tak lama terdengar panggilan teman temannya yang mengajak berangkat.

“ Khoir.... Ayo kita berangkat.”

Khoir segera beranjak menuju kamar untuk berganti kaos bola dan sepatu.

“Eits... Cuci piringmu dulu nak..” ibu mengingatkan.

Khoir mengambil bekas makannya, lalu bergegas ke dapur. Tak lama dia sudah berlari ke kamar. Setelah memakai perlengkapan main bola, dia kembali ke ruang makan untuk pamit dan mencium tangan ayah dan ibu yang masih meneruskan berbincang.

“ Asyik, tim Khoir menang bu, 3-0..Saya bisa mencetak satu gol..” kata Khoir dengan wajah bersinar sepulang main bola Ibu tersenyum melihat polahnya.

“ Nih minum dulu biar kembali segar. Oh ya dik. Kok piring bekas sarapan tadi gak kamu cuci? Malah kamu masukkan ke lemari makan ?”

“ He..he...Kan saya mau pake lagi untuk makan siang nanti bu...Boleh kan bu?” Ibu hanya tersenyum.

“ Kamu mau pake piring yang kotor buat makan lagi?”

“ Iya, kan bekas makan saya sendiri, jadi mau dipake lagi.”

“ Tahu gak, itu piring sudah penuh dengan bakteri sisa makanmu tadi pagi. Bakteri itu bisa menimbulkan penyakit perut. Jadi kalau kamu pake makan lagi nanti, malah perutmu yang jadi korban nanti..”

“ Tapi saya kan makannya sampai bersih tadi bu. Gak ada sisanya.”

“ Bakteri itu tidak terlihat mata kita karena ukurannya sangat kecil. Tapi kalau nanti perutmu sakit, siapa yang merasakan? Apa mau dicoba dulu sakitnya ?”

“ Ah tidak bu...”

Khoir segera mengambil piring kotornya dan mencucinya. Ibu hanya bisa tersenyum melihatnya. Siang ini ibu masak sup ayam dan perkedel kentang. Hmmm pasti sedap, Khoir membayangkan. Masakan ibu selalu lezat.

Khoir berjanji untuk selalu mencuci piringnya sehabis makan, agar bebas dari bakteri jahat dan bisa memikmati masakan ibu dengan nikmat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu, karakter positif

27 Jun
Balas

Aku malah nyuci pakaian mbak, beda dg Khoir

27 Jun
Balas

Bagus pesan moralnya bun... mantap

27 Jun
Balas



search

New Post