Rajabal Nur Arif adalah nama anakku yang no.2 dari 3 bersaudara. Dia lucu dan tidak pernah bersedih. Setiap hari dia selalu riang. Baik di rumah maupun di sekolah. Sekarang dia berumur 17 tahundan bersekolah di pondok pesatren QUDDUSUSSALAM. Yang terletak di kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Kisah ini bermula di oagi hari. waktu itu Arif duduk di kelas III SD 6 Tanjungbakau.Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. saya mendengar tangisannya. aduh...aduh..sakitnya. mak sakit...mak sakit. saya berlari ke depan uuntuk melihat apa yang terjadi. saya lihat Arif memgang celana bagian depannya. kemudian saya dekati.ada apa nak? sakit kencing sakit.... Singkat cerita saya bawalah dia ke puskesmas tanjungsamak.setelah dikasih obat kami pulang.alhamdulillah dia sehat. beberapa hari setelah itu kami sekeluarga berangkat pulang kampung karena memang sudah memasuki masa libur panjang. setelah kami berada di kampung, semua baik2 saja. kami sangat gembira bertemu dengan seluruh sanak keluarga karena sudah empat tahun tak pernah mudik. setelah seminggu di kampung sakit arif kembali kumat. dia menangis meraung-raung . kakeknya menyarankan berobat ke dukun kampung saja. akmi setuju,selanjutnya kami berangkatlah ke tempat dukun yang dikatakan kakek. akhirnya kami disuruh mencari kulit batang manggis, lalu dibersihkan dan diminum kira-kira setengah gelas biasa. memang mujarab. setelah minuman ramuan tersebut arif tak sakit lagi dan itu berlansung untuk satu tahun lamanya. sekarang dia sudah kelas IV dan sudah melupakan kejadian setahun lalu dimana dia sampai pucat menahan sakit karena susah kencing. pagi ini aku kembali mendengar teriakan kuat maaaakkkk tengok aku. eneng getihh (ada darah) saya meloncat dari dapur.mataku menganga lebar pandanganku terasa kabur. kulihat dilantai dia kencing....seluruh tbuhku terasa bagai dialiri es badanku terasa kaku.aku takut.aku melihat darah belambangan di sekitar dia kencing. astaufirrulloh.saya istikfar. lansung bapaknya saya panggil. pak cepat!! arif tengok ni!! saya lupa kalu suamiku tidak bisa melihat darah. saya lansung tenangkan dia. sudah ayo siapkan motor kita ke puskesmas. waktu itusaya sampai lupa kalau sampai lupa tuk ganti baju bahkan say tidak pake kerudung saking bingungnnya. sampai di ruamah sakit,arif lansung naik ke kasur pasien. dokter datang lansung dia periksa. akhirnya. bu, kalau anaknya nak sehat harus di sunat sekarang.!! say berfikir panjang saya jawab silahkan pak. karena waktu itu hari miggu petugas tidak banyak maka ikut membantu dokter.dalam waktu setengah jam akhirnya selesai. alhamdulillah.! kata dokter inilah operasi sunat terlama saya lakukan selama jadi dokter. akhirnya arif sebuh seperti sediakala.