80. Empat Tipe Anak Menurut Alqur'an
Anak adalah anugerah sekaligus amanah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Seringkali kita lupa bahwa anak adalah titipan yang penjagaannya dipercayakan kepada kita. Beberapa orang bahkan terlalu merasa memiliki seakan-akan anak adalah milik pribadinya sendiri. Sebaliknya kadang ada orang yang menyia-nyiakannya begitu saja.
Anak-anak tidak selalu menyenangkan, kadang menyebalkan, kadang menggemaskan. Tipe anak dalam Alqur’an dibagi menjadi empat yaitu Penyejuk, Perhiasan, Ujian dan Musuh.
1. Penyejuk
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).
Beberapa ulama berpendapat anak-anak tipe ini adalah penyelamat dunia akhirat orang tuanya. Anak shaleh/shalihah yang dekat dengan agamanya. Mendidik anak menjadi seperti ini tak mudah, butuh ketelatenan, keteladanan dan terutama do’a.
2. Perhiasan
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga), (QS. Ali ‘Imran [3]: 14).
Kadang ada orang tua yang over protected terhadap anaknya. Telalu menanjakannya hingga lupa untuk mengambil manfaat daripadanya sehingga diingatkan dalam QS Al Munafiqun:39.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi, (QS. Al-Munafiqun [63]: 9).
3. Ujian
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. At-Taghabun [64]: 15).
Anak memang hanya titipan yang harus dijaga sebab ia akan terus membayangi kita dunia akhirat. Jika anak mendapat pendidikan dunia saja maka kesenangan dunia saja yang kita dapatkan. Sebaliknya jika ilmu agama terus kita tanamkan niscaya kelak ia akan membawa syafaat untuk kita di akhirat.
4. Musuh
Jika kita keliru mendidiknya maka anak bisa jadi musuh untuk kita sendiri. Anak-anak yang durhaka adalah musuh bagi orang tuanya.
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At-Taghabun [64]: 14).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar