Apa yang terlintas di benak kalian pas aku bilang “Drakor”. Apakah muka ganteng Choi Siwon lagi senyum kepedesan pas bilang “cinca pedas” atau “Song-Song couple” yang bukan couple lagi?

Apapun itu sekarang memang lagi jamannya Korea jadi mau ga mau makan tuh K-Pop and Drakor. Suka ga suka gerombolan cowok kecewek-cewekan bakal menghantui jagar maya, plusnya lagi drama-drama halu seliweran di web-web streaming nonton gratis yang sebenarnya enternaining juga. Setidaknya buat para jones atawa siapa saja yang lagi patah hati bisa punya alasan kenapa sampe bisa nangis geru-geru ga jelas. Seriously, saya pernah loh. Haha..

Jaman ini akan berakhir kok gaes tenang saja buat yang enggak suka, mungkin lima atau sepuluh tahun lagi selera kebanyakan orang akan bergeser ke belahan bumi bagian lain. Sebagai contoh nih ya gengs, pas tipi di rumah masih tabung segede gaban (eits ketahuan deh ane generasi kapan) emakku suka banget sama Rosalinda dan Maria Mercedez sampai-sampai si Ferguso masih nge-hits sampai sekarang. Tahun-tahun berikutnya emak-emak masih menggilai Drama spanyol sampai kemudian chanel tipi mulai bervariasi. Anak-anak muda mulai punya idola sendiri, ada yang suka Meteor Garden dari Taiwan, Dawson Creek dari amrik dan yang paling hits MTV! Hampir semua gen-90’s suka muter Backstreet boys, NSYNC, Westilfe de-el-el. Dan akhirnya jaman berganti dan terus berganti sampai hari ini. Maka terimalah kenyataan ini, Ferguso!

Aku sendiri dulunya bukan Drakorlover loh, serius, aku lebih suka nonton film-film dan drama serial barat semacan Glee atau Smalville. Selain karena mungkin aku termasuk gen 90 yang ga bisa move on dari gantengnya Leonardo de Caprio juga karena dulunya kupikir cowok-cowok korea ga menarik sama sekali. Pas dulu trending Descending of the Sun yang dibintangi Song-Song yang bukan couple lagi salah seorang rekan memberiku file lengkap 16 episodes DOTS. Gilaaak…

Langsung diputer? Enggak. File video itu numpuk di laptop sampai berminggu-minggu hingga sampai suatu hari stok tontonan habis dan posisi lagi mager. Terbukalah satu episode Drakor pertamaku, jreng-jreng… dalam hati bilang “Oke juga nih ceritanya”. Besoknya Episode kedua masih mbatin “Lama-lama kalo dipantengin ganteng juga Song Joong Ki ni”. Aigoo… ga perlu waktu setengah bulan habis, tandas, tamat dan resmilah aku menjadi Dramalover. Sa rang Hae oppa!

Ga usah diceritakan ya berapa gigabites drakor yang pernah singgah di laptopku, buat yang mau tahu alamat-alamat web streaming gratis drakor langsung bisa kujawab. Mau yang berbayar atau tidak aku tahu semua. Mau yang legal maupun illegal, tak kasih tahu alamatnya, tapi enggak disini ya gengs. Tapi karena aku tipe penggemar setia maka tidak bisa kutinggalkan series Barat terutama Inggris dan Amrik, aku masih suka nonton Krypton, A Discovery of the witches, Gotham (Not Remended), Star treck Discovery dan teman-temannya. Pokoknya Made In Hollywood masih kece badai.

Jadi ya geng inti dari celotehanku yang panjang ini adalah nge-drakor itu sebenarnya ada manfaatnya, diantaranya:

1. Menghilangkan kepenatan terutama buat emak-emak yang suka pegi-pegi.

Pergi ke teras nyapu-nyapu, Pergi ke luar pagar neriakin tukang sayur, pergi ke dapur buat masak, pergi ke kamar beres-beres, pergi ke belakang nyuici-nyuci. Bayangin kalo ga ada drakor, emak-emak ni mau pegi kemana lagi coba? Setidaknya kalo ada drakor berarti ada bahan gossip saat arisan.

2. Meningkatkan pengetahuan dan informasi.

Emak-emak pada dasarnya perlu pengetahuan dan informasi walau halu dan tidak terpercaya. Dari drakor emak-emak jadi tahu apa sih CEO itu?

3. Memberi inspirasi.

Nah kalo yang ini manfaatnya buat aku, drakor jadi ide buat nulis di gurusiana. Keren kan? Tolong jawab saja keren biar aku ga galau tingkat dewa. Please… (Fingerheart)

4. Memotivasi diri.

Selesai nonton drakor emak-emak perasaran bakal memotivasi dirinya membuat Kimchi.

5. Terapi kesehatan atau sinematerapi.

Sederhananya gini ya gengs, kalo kalian lagi sedih nonton aja drakor pasti tambah sedih trus nangis. Nah… tangisan itu katanya bisa meringankan beban kesedihan kita. Ga tahu katanya siapa, pokoknya gitulah aku lupa.

Ya udah gengs, capek. Semoga bermanfaat. Kalopun enggak ya gapapa, tolong ikhlaskan kuota kalian gegara baca tulisan receh ni. Maafken typo sana-sini maklum masih belajar. Kamsahamnida!