Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
73. Akhir Petualangan Tukang Selingkuh
https://www.google.com/search?q=selingkuh&safe=strict&sxsrf=ALeKk007qPGs7_W9NrssR9DXajsFVpqG4A:1589290982388&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjmqsyjuq7pAhVOSX0KHVNXA80Q_AUoAnoECA8QBA

73. Akhir Petualangan Tukang Selingkuh

Akhir Petualangan Tukang Selingkuh

Teddy adalah salah satu pria bodoh tukang selingkuh, baginya adrenalin yang didapat saat berusaha mendapatkan selingkuhan adalah kenikmatan yang tiada tara. Mulanya dia hanya coba-coba tapi kemudian kecanduan. Istrinya yang sekarang, Johanna, sebenarnya selingkuhannya dulu. Karena Jo hamil, mau tak mau ia harus bertanggung jawab dan terpaksa menceraikan istri pertamanya.

Tak belajar dari kesalahan, Teddy masih saja suka selingkuh. Hari ini dengan Maya teman kerjanya, besok dengan Delima Lusa dengan Zifara dan seterusnya. Dia punya stock yang seakan taka da habisnya. Pria itu selalu merasa istri orang lain s lebih mempesona.

Suatu hari Teddy berpikir untuk meninggalkan dunia perselingkuhan. Dia merasa sudah cukup tua untuk melakukan sesuatu yang sia-sia. Sudah cukup merasakan nikmat bergonta-ganti wanita. Usianya telah genap empat puluh delapan tahun dan dia mulai ingin lebih sering berada di rumah. Dia banyak membaca cerita untuk dua cucunya yang menggemaskan. Berharap agar cucu-cucunya rajin membaca juga bukan rajin selingkuh.

                Namun rupanya godaan perempuan lain lebih kuat dari keinginannya bertaubat. Suatu hari, ia memdapat email dari teman lamanya. Sebuah tawaran yang menggiurkan yakni perkenalan dengan wanita. Setan sudah meracuni aliran darahnya hingga tak mampu menolak tawaran tesebut. Otak kotornya sudah membayangkan yang tidak-tidak. Temannya sudah mengatur pertemuan di Café X sabtu pagi jam sepuluh.

Teddy suka suasana café itu, teduh sebab banyak pepohonan rindang di sekitarnya. Dia sengaja datang lebih awal dan mengambil tempat duduk di luar. Tak dinyana, istrinya telah ada di tempat yang sama. Lebih mengejutkannya lagi, istrinya mengenakan pakaian yang sama persis dengan calon selingkuhannya.

“Papa ada janji?” Tanyanya

“Enggak, Cuma mampir pengen ngopi.”

“Mama?”

“Ya ada janji dengan teman lama.”

Mereka beradu pandang, saling menyelidik. Lebih dari satu jam mereka mengobrol, sesuatu hal yang yang justru jarang mereka lakukan di rumah. Teddy membuka emailnya lagi memastikan istrinya memang benar orang yang ingin ditemuinya. Setelah lelah menunggu, mereka memutuskan untuk pulang.

Teddy pulang bersama istrinya dengan gusar. Ia tidak menyangka petualangannya akan berakhir seperti ini. Ia berusaha menenangkan diri dan membenarkan ucapan temannya bahwa jodoh itu cerminan diri sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post