45. Alasan Mengapa
ALASAN MENGAPA
Memang tak ada aturan merawat cinta
Akupun sengaja tak bilang
Mata pisau tak lebih tajam dari mata pena
Dan lagi aku tak suka bicara kematian
Apalagi yang datangnya disegerakan
Den, aku kan kawanmu
Yah setidaknya menurutku
Coret carut marut itu kupikir hanya kelakar senja
Setelah bibirmu dan bibirnya mencatut cerita
Yang kau saksikan hanya senyumku
Bukan segala risalah yang menyertainya
Pun kaupun tak akan kuberitahu tentang getir dan getar yang dilewati fajar
OK, mungkin itu juga salahku
Melukis pilu dalam diam
Mendendangkan riang dalam gurindam
Den, kawanku
Maaf
Aku pernah pura-pura kau masih ada
Di seberang meja bermain aksara
Hanya untuk menutupi rasa bersalahku
Karena aku pernah pura-pura tak ada
Saat kau bercerita tentang lara
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar