94. Batas Antara Cinta dan Benci
Batas antara cinta dan benci itu,
Setipis angka nol dan satu
Hampa tapi terisi
Ada tapi tak terlihat
Seandainya kita dapat menghitung waktu
Yang habis sebelum gerimis
Barangkali tak akan ada banjir air mata
Namun selayaknya makhluk
Aku dan kamu salah juga
Sejujurnya aku tidak pernah menyesal
Mencintai dan membencimu
Dalam satu waktu
Aku tersadar bukan mengarang
Seperti Kahlil atau Khairil
Aku terpapar keheningan cinta
Dan aku benci
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisannya seperti air mengalir, tidak terasa sudah sampai di paragraf terakhir
Tidak ada paragrafnya bapak. Btw terima kasih
jadi, apa namanya bu?