Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
156. Bunga Di Tepi Jalan

156. Bunga Di Tepi Jalan

Dalam perjalanan panjang dongengku 

Sebuah bunga muncul dengan warna ceria

Di tepi jalanan yang ramai

Akan lalu lalang orang yang abai

 

Aku,  mengasihani diri sendiri

Memetik bunga indah tanpa nama

Membawanya pulang dengan gembira ria

Memberinya tempat terindah lebih dari yang kupunya

 

Memberinya segala-galanya 

Bahkan jantung hatiku

Yang tiada kupunya mendadak bisa ada berkatnya

Oh, betapa bodohnya

Oh, betapa naifnya 

 

Bungaku tumbuh cantik tiada dua

Harumnya menebar hingga ke dalam jiwa

Hingga suatu waktu

Duri bungaku melukai hati

Membuatku pergi dari kebun sendiri

 

Oh, kasihan 

Akulah kini bunga di tepi jalan

Siapa yang mau petik? 

Siapa mau bawa pulang? 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga bunga di tepi jalan ini selalu tegar menghadapi segala perubahan zaman.

03 Aug
Balas

Terimakasih bu

03 Aug

Oh, sedih sekali... Salam literasi, sukses selalu.

04 Aug
Balas

Lagi melow pak edi. Terimakasih sudah mampir

04 Aug

Sedih banget.Semoga sang bunga tetap tegar diterpa angin dan debu jalan

03 Aug
Balas

Terimakasih bu

03 Aug



search

New Post