Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
56. Chapter 2. Pilihan

56. Chapter 2. Pilihan

Note : Part sebelumnya bisa dibaca pada postingan "Belum Ada Judul (Tayang tanggal 16-04) dan "Perempuan Pembawa Duka" (Tayang Tanggal 20-04).

 

2. Pilihan

 

Minggu pagi datang lagi, aku membawa secangkir kopi ke bagian belakang rumah. Mengenakan jaket tebal melindungi diri dari hantaman udara dingin bulan Desember. Sebagian orang mungkin mengira hidupku membosankan, hari-hari yang kulalui biasa saja. Orang-orang yang kutemui itu-itu saja, pekerjaanku sebagai pegawai kelurahan sangat biasa. Barangkali teman-teman kuliahku akan terkejut melihat pilihan hidupku sekarang. Tapi, inilah pilihan hidupku sekarang. Aku ingin menjadi biasa, di tempat biasa, dengan orang-orang biasa.

Aku tinggal di sebuah desa di wilayah Kota Batu. Dengan ketinggian hampir delapan ratus meter dari atas permukaan laut, aku harus berkawan dengan hawa dingin. Jarang mandi pagi di akhir pekan sepertinya jadi kebiasan baruku. Kopi dan teh panas bergantian menjadi teman sepanjang hari selain air putih. Rumah bibi yang kutinggali sekarang ini, dulunya peninggalan almarhumah Mbah Uti dari pihak Ibuku. Hanya mereka dua bersaudara, Mbah Kakung meninggal sebelum bibiku lahir. 

Empat bulan yang lalu aku masih duduk manis di ruang ber-AC ditemani Amicano Coffe sepanjang hari. Pekerjaanku tidak sederhana, manager toko cabang produk tas bermerk dagang Eropa. Pelangganku kami orang-orang kaya, pekerjaanku berbasa-basi dengan mereka. Dan salah satu diantara orang kaya itu, Robert Axelsen Sanjaya. Blasteran Jawa-Denmark bermata biru dengan senyuman khas bangsawan Eropa.

Jauh sebelum hari ini, aku ingat betul, tepat sebelum aku pulang. Rob muncul di pintu masuk toko memaksa membeli tas untuk ulang tahun ibunya. Saat itu juga tidak bisa tidak, akhirnya seorang pramuniaga yang tampak kelelahan mengalah. Entah kenapa peri baik menghampiriku, aku meminta pegawai lain untuk segera pulang meninggalkan aku dan Rob.

“Panggil saja, Rob” Aku menyambut tangan kekarnya setengah gemetar.

“Resti.” Jawabku singkat.

Celakanya Rob tipe pelanggan ekstra cerewet dan semaunya sendiri. Lebih dari satu jam aku berdiri, memperlihatkan hampir seluruh jenis tas wanita dan spesifikasinya. Cowok setinggi seratus delapan puluh sentimeter itu belum mau menentukan pilihan.

“Jadi, bagaimana?” Tanyaku pada akhirnya

“Pilihlah satu untukku, yang paling mahal. Bungkus dengan baik, beri ucapan yang paling manis.” Perintahnya sambil ngeloyor menuju kursi pengunjung.

“Damn!” batinku

Tahu gitu dari tadi kek, kenapa harus keliling sampai dua lantai toko. Aku segera membungkus barang pesanannya hati-hati dengan senyum yang dibuat-buat. Cowok itu malah asyik main game online sambil mengoceh. Aku harus memanggilnya dua kali untuk memberi pilihan pembayaran. Dengan acuh diulurkannya sebuah kartu kredit.

Di luar toko sebuah mobil mewah berwarna merah mendadak berhenti di depanku. Pemiliknya keluar dan membuka pintu sisi kiri mobil mempersilahkan aku masuk.

“Tidak, terima kasih.” Jawabku sesopan mungkin.

“Aku memaksa.” Jawabnya angkuh.

Aku mencoba memaksakan senyum namun tiba-tiba Rob mendorong tubuhku yang ringan ke dalam mobil. Telapan tangannya yang lebar memegang pucuk kepalaku agar tak membentur atap mobilnya yang rendah.

“Astaga.” Aku merutuki diriku sendiri saat bunyi klik mengunciku bersama seorang yang bule tampan di sebuah Ferrari.

 

-To Be Continue_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post