Dengan cara apa kamu menakar kesetiaan?

Adakah agama memberi hitungan tentang rumus menjumlah rindu, mengurangi cinta, membagi rasa?

Apakah kamu mampu memikul kekalahan-kekalahanmu sendiri?

Yang terus menerus menggulungmu ke dalam belukar mimpi

Aku tidak pernah meminta kehadiranmu kepada Penguasa jiwa

Kadang kupikir adamu adalah karena kesalahanku merapal doa

Dengan kalimat-kalimat sastra rumit dan berbelit-belit

Kadang juga dengan uraian frasa yang pelit

Aku telah terlalu ramah pada segala gelombang amarah

Bertemah akrab dengan segala jenis resah gelisah

Kamu tak tahu bagaimana rasanya tak boleh cemburu

Kamu tak akan mengerti bagaimana rasanya menjadi kotoran manusia

Ada yang keliru dengan segala hasrat dan naluriku

Gelinjang ego menuntunku untuk terus merantai hatimu

Izinkan jiwa yang dirundung duka lara ini kembali bertanya,

Apa yang salah dengan menjadi ketiga?