Cuaca Panas Begini
Cuaca panas begini membuatku ingat pada kebun peninggalan bapak
Meski hanya sepetak kecil di belakang rumah, namun
Sebuah pohon mangga mampu menaungi segenap cinta
Semua orang yang pernah berteduh disana memerangi hawa rindu
Sekarang setelah aku memilih tinggal di pesisir paling panas di jagad kesunyian ini
Kupikir aku akan tetap terus kepanasan
Walau gedung-gedung tinggi menyingkirkan tanah petak terakhir milikku sendiri
Aku menghirup pengap dan bau keringat pendosa durhaka yang lupa pulang kampung
Dulu, sekarang sampai nanti kita akan terus berdebat tentang makna kesunyian
Jadi aku memilih tinggal, meninggalkan rindu
Walau itu bisa jadi akan membangkitkan Bapakku dari kuburnya
Biarlah debur ombak itu menggempur segala luka yang menetap di dada
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi cuaca panas, keren
Terimakasih Bu
Rindu yang tertahan buat seseorang di alam keabadian. Sukses ya Bu. Salam literasi.
Terimakasih. Salam sukses :-)