131. Kamu Mencintaiku, Aku Mencintainya
Setelah sekian lama, aku memberanikan diri menatap dunia. Matahari terik sekali di ujung siang. Aku duduk di tepi dermaga menikmati derai angin yang kuat, menampar-nampar pipiku yang lembut. Rambut yang telah kupangkas pendek menandai perubahan hatiku. Aku menyederhanakan diri. Mendengarkan dendang merdu suara Duta Sheila On Seven, film favorit. Riak gelombang datang menghempas bebatuan seolah ingin berbincang. Batuan menolak, ombak pergi namun kembali lagi. Sebodoh batuan itulah diriku kemarin dulu ketika bertahan mencintaimu.
Orang mulai ramai datang bersiap menyebrang. Kapal selanjutnya ke Pulau Segara. Basa-basi orang-orang tua mengajak berbincang. Aku menjawab sesopannya. Bermain peran seolah aku baik-baik saja. Kapal kecil mendekat, sesuatu yang akan membawaku lari. Tidak pergi darimu, bukan menghindarimu tapi mencari cara lain menaklukkan hati. Aku memilih duduk di luar. Pemandangan laut dan hamparan pulau terlalu indah untuk dilewati. Di tengah perjalanan beberapa ekor lumba-lumba menyapa dengan nyanyian dan tarian. Indah. Akhirnya sebuah senyuman terbit dari bibirku.
“Darimana saja?” Seseorang tiba-tiba telah berdiri sejajar denganku.
Ah, hidup terlalu misterius untuk dijalani. Lelaki yang kuhindari justru terus muncul kembali. Aku benci. Mengulang drama yang sama. Dia mencintaiku, aku mencintainya. Dia mengulang pertanyaan yang sederhana. Aku diam kehilangan suara. Mengapa pertanyaan sesederhana itu tidak mampu kutemukan jawabannya. Darimana saja aku?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadinya Sama - sama cinta Bunda.
Hehe iya ya :-)
Lanjutkan ibu menulisnya, semangat menulis.. slam kenal dan salam literasi
Assiap. Terimakasih. Salam literasi :-)