44. Sejarah Maaf
Ceritakan padaku tentang sejarah maaf
Dan bagaimana seorang Inggris mengaku menemukan teh
Di sudut paling romantis ini
Dengan latar belakang mozart
Yang tidak dapat dipahami telingaku yang buta nada
Aku masih disini
Mendengarkan kata-kata lama yang telah mati
Aku manyesapi teh yang disodorkan pelayan muda pemilik lesung pipit
Yang matanya melirik ke arahmu dan membuatku cemburu
Baiklah mari makan dulu
Ubi, gembili dan uwi yang sedang naik kelas
Aku sedang mengaku-aku menjadi vegan
Karena kelinciku tertabrak tronton dan berdarah-darah
Hidup memang aneh
Hari ini seorang petani setengah kompeni
Berhasil membuat hatiku geli
Sebab memaksaku meledakkan jembatan sejarah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar