100. Dimana Rumah Rindu?
Hari masih pagi
Kudengar suara burung bernyanyi
Tapi tak melihatnya
Kudengar suara angin
Lembut tanpa deru
Kutemui sepi di meja makan
Memberi kesempatan padaku menikmati kopi
Dengan kepekatan masa lalu
Matahari begitu cerah
Secerah ingatanku tentang kamu
Kubiarkan ia naik hingga panasnya cukup
Menghangatkan rindu
Aku penasaran
Jika rindu yang telah menetap di rumah ketenanganku bosan
Dia akan pulang kemana?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul
Terimakasih
Memberi kesempatan padaku menikmati kopi dengan kepekatan masa lalu, asap tipis pada secangkir kopi hampir tak terlihat serupa bayangmu....Indah puisinya bun..salam sukses selalu
Terimakasih