115. Gara-gara Anjing Hutan
Saya sudah biasa berkemah sejak kecil. Tenda pertama saya terbuat dari jaritnya simbah diikat dengan kayu bakar di halaman belakang rumah. So cool pake banget. Ketika usia SMP simbah tiada, Ayah kebetulan juga pindah tugas ke kota. Rasa rindu desa seringkali mengusik kala liburan sekolah.
Hingga usia dewasa, saya masih berkemah. Setelah berumah tangga agak menjauh semua, sibuk engan keluarganya masing-masing. Belakangan ketika anak-anak sudah mulai besar, kami kembali berkumpul. Mengajarkan bocah-bocah mengenal alam rencananya.
Kami hanya mendirikan dua tenda besar. Satu untuk para suami dan satu untuk istri dan anak-anak. Malam pertama kami lewati dengan kejadian tak terduga. Seekor anjing hutan turun mencari makan. Tidak mengganggu namun cukup membuat anak-anak khawatir. Ketika malam sudah larut, istri teman saya yang baru pertama kali berkemah minta ditemani ke kamar mandi. Suara lolongan anjing dari kejauhan membuatnya bergidik ngeri. Ketika kami kembali ke dalam tenda, istri teman saya menjerit ketakutan. Dia merapal doa mengusir anjing, mengulang-ulang dengan suara keras. Katanya dia melihat sebuah bayangan besar merangkak menuju tenda kami. Saya yang baru saja menutup tenda reflek berbalik. Antara kaget dan takut, saya mengintip keluar. Bukannya anjing hutan yang nongol malah teman saya yang lain cengengesan nahan tawa.
(Diambil dari kisah nyata, Bumi Perkemahan Dlundung Mojokerto 2017 )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya Bun, bikin deg-degan. Hehe
Hehe terima kasih