23. Hujan dan Kenangan
Hujan dan Kenangan
Hujan dan Kenangan itu seperti saudara kembar yang lama terpisahkan.
Saat mereka bertemu, mengaduk-aduk perasaan.
Seperti senja ini,
Oranye kaki langit menghitam berganti kilat yang menjilat-jilat.
Sekejap kenangan berkelebat dari memori yang pekat.
Aku memutuskan untuk terus berjalan pulang menerobos hujan.
Sekedar ingin membuktikan bahwa aku baik-baik saja.
Tapi…
Air mata jatuh satu-satu berkongsi dengan air hujan.
Sesampainya di rumah airmataku belum mau mengering.
Menetes di ruang tamu, ruang tengah hingga kamar mandi.
Maka sedalam itulah entitas kesepianku.
Romansa Dari jogja
Setiap penyair memiliki kenangan tentang Jogja.
Atau setidaknya sebait romansa darinya.
Di tugu aku meraup kenangan
Tentang lelaki asing berbaju cokelat.
Yang senyumnya penuh saat menantiku diantara bait-bait waktu.
Sampai gerimis tipis memisahkan kita,
Kau kembali ke negerimu,
Aku bersikukuh sembunyi di guaku.
Di hari lain,
Lelaki berkulit pucat penuh hasrat,
Membuatku tersesat di jalanan Malioboro.
Entah puisi apa yang kau tiupkan dari bibirmu yang hangat.
Sampai kita berlarian ke puncak waktu.
Terengah-engah pada keinginan diri sendiri.
Lalu sepi,
Kembali.
Pagi ini
Kau berbaring di sampingku,
Bersembunyi dalam selimut abu-abu.
Melarikan diri dari bara Merapi.
Memilih Kesedihan
Bagaimana kau akan turun jika tak mau naik?
Bagaimana kau temukan jalan pulang bila enggan pergi?
Kamu seperti prasasti untuk dirimu sendiri.
Ukiran yang kau pahat dengan tetesan keringatmu sendiri.
Bukan aku, bukan sesiapapun di dunia ini.
Carilah namamu di sudut puisimu sendiri.
Bukan di jalanan tua tempat para renta minum kopi.
Bukan di bawah pohon rumbia,
Yang mulai ringkih batangnya.
Memang kebahagiaan sulit dibentuk.
Dan kesedihan hanya dimiliki oleh pejuang,
Yang rela remuk bentuk merangkum kehidupan.
Jangan biarkan dirimu dilingkari dingin.
Jangan lenakan dirimu dibuai bayu.
Jangan pula memangkas jalan.
Setiap inang berhak memilih kesedihannya sendiri-sendiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar