167. Hujan Dan Kopi Adalah Teman Baik Puisi
Hujan dan kopi adalah teman baik puisi
Mereka bersekongkol menciptakan melankoli
Asap ringan yang menguar perlahan
Tidak mampu menguapkan kenangan
Deras air yang mengalir
Tidak sampai ke muara angan
Langit menurunkan kembang api
Di rinai hujan yang menampar dadaunan
Irama mereka seperti musik horror
Membuatku enggan memilih basah
Menjebak diri sendiri dalam diam
Menyaksikan hujan yang ritmenya tetap
Menertawakan kucing yang kedinginan
Harusnya kita saling saling mendekap ya, Cing
Malah semut yang mendekatiku
Tergoda pada sisa-sisa Cappucino
Minumlah, biar aku memesan secangkir lagi
Kopi pahit seperti ingatanku tentangmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar