149. INSOMNIA
Aku berdo’a sebelum bersiap tidur
Membersihkan noda-noda dunia yang rasuk ke pikiranku
Menghembuskan angin dari dalam raga yang sepi
Mengiringi ketuk jantungku yang mulai sayup
Sebuah selimut bergaris kubentangkan
Berharap tidak ada hantu yang menyusup masuk
Aku ingin bermimpi tamasya ke Puncak Meteora
Jam dua belas malam mataku tak mau kantuk
Gerak jam dinding mulai berisik
Mataku tak pejam mimpipun tak datang
Ingatanku terus berputar-putar lalu bergerak maju mundur
Suara daun jatuh terdengar lirih
Pedih menyayat-nyayat hati
Membuat kesedihan mendadak menyelinap dalam tubuhku
Aku mengumpat, Sialan! Sialan!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar